GenPI.co - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pemberhentian itu diputuskan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI yang dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3).
Terawan dikenal di masyarakat sebagai dokter 'cuci otak. Kiprah jenderal bintang tiga itu tak diragukan lagi.
Dia dipercaya sebagai dokter kepresidenan hingga diangkat menjadi menteri keseahatan. Sayang, Terawan terkena reshuffle pada 23 Desember 2020.
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, lahir pada 5 Agustus 1964.
Sebelum jadi menteri, Terawan seorang dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
Terawan menjadi dokter militer pertama yang menjabat Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Suwardjono Surjaningrat (1978–1988).
Terawan merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan kemudian masuk TNI AD.
Dia ditugaskan ke beberapa daerah termasuk Lombok, Bali, dan Jakarta untuk mengemban tugas sebagai pelaksana medis/kesehatan militer.
Dokter Terawan punya banyak pasien cuci otak dari berbagai kalangan di RSPAD Gatot Subroto.
Lewat inovasinya Digital Substraction Angiogram (DSA), banyak pasien stroke atau penyakit gangguan saraf sembuh melalui diterapi.
Sebut saja pasiennya dari kalangan pejabat, seperti Jusuf Kalla hingga Aburizal Bakrie yang pernah diterapi dengan metode DSA.
Terawan mendalami bidang Radiologi, mendalami studi spesialis di Universitas Airlangga.
untuk menunjang pelayanan dan menambah keilmuannya, Dokter Terawan Agus Putranto menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013.
Ilmunya di dunia medis pun mumpuni, sampai dia juga ditunjuk sebagai dokter kepresidenan. Ketika Ani Yudhoyono meninggal dunia di Singapura.
Setelah tak lagi jadi menteri, Terawan Agus Putranto mengembangkan Vaksin Nusantara. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News