Orchid Forest, Destinasi Digital Penuh Pesona

11 Agustus 2018 16:13

Pepohonan pinus yang tumbuh rapi. Lampu-lampu yang menggantung di ketinggian. Jembatan gantung yang gemerlap oleh ratusan lampu. Lampion-lampion beraneka bentuk.

Itulah Orchid Forest, Cikole, Bandung. Setelah di-Branding Wondeful Indonesia oleh Kementerian Pariwisata melalui sebuah MoU Jumat (10/8) lalu, pesona hutan wisata itu sebagai destinasi digital semakin gemerlap saja.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan  kerjasama Kemenpar melalui brand Wonderful Indonesia dengan co-branding partner  akan memberi manfaat pada kedua belah pihak.

“Brand Wonderful Indonesia (WI) memiliki posisi tawar tinggi di dunia, dengan melakukan co-branding kita melakukan efisiensi anggaran, co-creation, dan meningkatkan exposure masing-masing brand,” kata Ukus Kuswara.

CEO Orchid Forest Cikole Maulana “Barry” Akbar mengatakan, atraksi di Orchid Forest yang luasnya 12 hektar ini masih fokus pada nature, atau alam, dengan sentuhan man made. Ada lighting yang kalau malam hari bertabur warna-warni cahaya.

Pesona Orchid semakin kental kala malam. Cahaya warna-warni menyorot ke arah batang-batang pinus yang usianya sudah ratusan tahun. Ada garden of light, instalasi taman lampu yang interaktif, mirip bunga yang berganti-ganti warna.

“Kedepan, akan dipasang sensor gerak dan suara. Jadi ketika orang berjalan-jalan keliling taman lampu itu, akan menyala sendiri di sekitar pergerakan orang,” kata Barry.

Seperti halnya jembatan gantung, taman neon juga menyedot perhatian pengunjung. Neon bulat-bulat yang disusun vertikal yang menjadi penghias suasana malam. “Ada teras paphio, lapangan multifungsi, ada aphitheathre dengan tempat duduk dari kayu untuk menyaksikan atraksi,” kata Barry.

Bagi pecinta anggrek, Orchid Forest Cikole adalah tempat yang spesial. Hutan ini juga menjadi tempat pembudidayaan anggrek baik dari Indonesia dan berbagai belahan dunia. Bahkan beberapa di antaranya merupakan angrek langka. Orchid Forest juga membudidayakan bunga bangkai.

Tempat wisata ini awalnya digunakan untuk  mengoleksi anggrek.  Pada awalnya tanah ini disewa untuk menampung berbagai jenis koleksinya, akhirnya dibuat wisata edukasi.

Banyaknya spot instagramable membuat Orchid Forest Lembang ini menjadi salah satu destinasi digital favorit di Lembang, khususnya bagi para millenials. Orchid Forest didatangi sedikitnya 1000 orang per-hari, bahkan saat libur Idul Fitri mencapai 10.000 wisatawan per-harinya. Sebuah pencapaian tinggi untuk tempat wisata yang baru beroperasi pada akhir 2017 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co