Tiru Arbat Rusia, Ganjar Ingin Kota Lama Semarang Bebas Kendaraan

12 Agustus 2019 22:30

GenPI.co— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kendaraan tak lagi melintas di Kota Lama Semarang. Selain membuat bangunan lebih awet tanpa kendaraan, hal itu juga akan membuat kawasan ini semakin eksotis.

“Kebetulan kemarin saya ke Arbat, sebuah kota kecil di Moskwa yang juga penuh dengan bangunan lama. Kota ini dipenuhi dengan bangunan lama yang eksotik, juga setting sejarah di sepanjang jalan dan lingkungannya,” terangnya saat menerima Panitia Festival Kota Lama 2019, Senin (12/8/2019).

Baca juga:

Menpar Arief Yahya Nge-Vlog Promosikan Kota Lama Semarang

Menpar Yakini Kota Lama Semarang Raih Status Warisan Budaya Dunia

Dijelaskan, kondisi itu menjadi cermin keberhasilan manajemen kota untuk dijadikan ikon yang menjual. Diharapkan nantinya akan mendatangkan kesejahteraan bagi warga dan pendapatan bagi pemerintah kota.

“Arbat menjadi titik yang wajib dikunjungi wisatawan jika ke Rusia,” tukasnya.

Ganjar membayangkan, Kawasan Kota Lama yang nyaman dan mengesankan. Hanya sepeda ontel yang diizinkan menjadi transportasi untuk berlalu lalang dari satu spot ke spot yang lain.

Karenanya, kendaraan bermotor nantinya harus parkir di tempat yang khusus disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang. Kebijakan car free zone akan menjadikan kawasan ini semakin ikonik dan membuat nyaman wisatawatan.

"Belajar dari Rusia, Kota Lama akan lebih cantik ketika semua bebas dari kendaraan, gedung-gedung hidup. Menjadi tempat kreatifitas. Car free day zone setiap hari. Parkiran disiapkan. Polusi dihilangkan," kata Ganjar.

Gubernur Jateng juga mengaku terpukau dengan sungai yang mengelilingi Kota Tua di Arbat. Di salah satu sudut, ia melihat ada jembatan kecil yang bisa dibuka tutup, sama dengan Jembatan Berok di Kali Semarang yang dulu bisa dibuka tutup dan bisa dilalui perahu-perahu untuk berwisata di Kawasan Kota Lama.

Ia berharap, Arbat bisa menjadi cermin bagi pengelolaan Kota Lama Semarang, yang sekarang mulai tertata dan dikembangkan. Kuncinya, kesungguhan menjadikannya sebagai kawasan wisata konservasi unggulan dengan segala detail pernak-perniknya.

"Festival Kota Lama yang akan berlangsung 12-22 September 2019 saya kira sudah oke, tinggal jalan dan menjadi pemantik Kota Lama lebih berkembang. Tapi saya minta juga menggandeng partner lokal, termasuk artis lokalnya. Tambah lagi seni digital, video mapping, itu akan membuat suasana lebih baru," tandasnya.

Ketua Panitia Festival Kota Lama 2019 Yeru Salimianto menjelaskan kegiatan akan berlangsung di Eks Marabunta, Gedung Marabunta dan Taman Srigunting Kota Lama. Aktivitasnya antara lain Pasar Sentilin, pameran, dance festival, street art, musik, parade, workshop, jelajah Kota Lama dengan tema besar Kuno Kini Nanti.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
kota lama   semarang   gubernur jateng   ganjar   arbat   rusia   moskow  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co