GenPI.co - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai ada masalah sertifikasi guru dan berpengaruh besar pada jumlah pensiunan.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengungkapkan bahwa kebutuhan pendidik bersertifikat pendidikan sangat besar.
Pasalnya, setiap tahunnya ada puluhan ribu guru PNS (pegawai negeri sipil) yang pensiun. Hal tersebut tidak diimbangi dengan peserta pendidikan profesi guru (PPG).
"Tahun ini saja, guru yang pensiun 70 ribu orang. Yang PPG hanya 30 ribu. Jadi, masih minim sekali," kata Dirjen Iwan dalam sosialisasi pendanaan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Senin (11/4).
Iwan menyebut program PPG sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki tata kelola guru.
“Mahasiswa lulusan PPG tidak perlu bingung lagi kerja di mana, karena pemerintah terus berupaya meningkatkan formasi aparatur sipil negara (ASN) untuk guru,” tuturnya.
Dia pun mencontohkan formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang mencapai 506 ribuan di 2021.
Sayangnya, dalam pelaksanaannya, terdapat 117 ribu lebih formasi kosong tanpa pelamar.
“Formasi kosong itu ada di wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal),” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Dirjen Iwan mengungkapkan dalam seleksi PPPK 2022, pemerintah berupaya untuk menempatkan lulusan-lulusan PPG terbaik (bukan guru honorer) di wilayah 3T.
Hal tersebut bertujuan utnuk menciptakan pemerataan kualitas. Menurut Iwan, penempatan guru -guru berkualitas itu akan diimbangi dengan berbagai tunjangan.
"Sejatinya, PPG ini untuk meningkatkan kesejahteraan para guru," katanya. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News