Semburan di Proyek Sorik Marapi, Respons Kementerian ESDM Top

26 April 2022 16:31

GenPI.co - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengeluarkan lima rekomendasi soal penanganan semburan liar di proyek PLTP Sorik Marapi.

Kementerian ESDM juga telah membentuk Tim Investigasi Kementerian ESDM yang hari ini telah berada di lokasi untuk melakukan investigasi.

“Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi (KAIP) juga telah menerbitkan surat instruksi penghentian sementara kegiatan pengeboran dan uji alir sumur kepada SMGP dengan pertimbangan aspek keselamatan dan perlindungan lingkungan,” kata Direktur Panas Bumi/KAIP Harris.

BACA JUGA:  ESDM Ungkap Peran Penting Energi Terbarukan untuk Masa Depan

Upaya penanganan semburan liar yang dilakukan SMGP berjalan efektif. Semburan secara bertahap mereda hingga pada pukul 16.40 WIB sumur bisa dikendalikan sepenuhnya.

Upaya penanganan saat ini salah satunya difokuskan untuk memberikan perawatan yang optimal kepada korban yang terdampak paparan gas H2S.

BACA JUGA:  Makin Terang! ESDM Pasang 388 Lampu Surya Hemat Energi di Papua

Saat ini kondisi kesehatan korban semakin baik dan beberapa orang warga telah diizinkan pulang ke rumah.

Kementerian ESDM berharap semua pihak bisa menjaga situasi tetap kondusif agar upaya pemulihan dapat berjalan dengan lancar.

BACA JUGA:  Menteri ESDM: Indonesia Dorong EBT yang Berkeadilan Lewat G20

“Kementerian ESDM akan mengambil langkah tegas untuk menegakkan peraturan K3LL panas bumi dalam rangka menciptakan pengusahaan panas bumi yang aman dan ramah lingkungan,” kata Harris.

Sebagaimana diketahui, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang merupakan pengembang pada proyek PLTP Sorik Marapi melaporkan terjadi semburan liar (blow out) pada tanggal 24 April 2022.

Semburan diikuti dengan keluarnya gas H2S ketika berlangsung pengeboran sumur panas bumi T-12.

Semburan liar merupakan salah satu potensi bahaya yang bisa terjadi dalam kegiatan pengeboran sehingga prosedur dan peralatan untuk pencegahannya juga harus dipersiapkan dengan baik.

PLTP Sorik Marapi saat ini mengoperasikan dua unit pembangkit dengan kapasitas pembangkitan 90 MW yang membantu meningkatkan keandalan jaringan transmisi ketenagalistrikan Sumatera Utara.

Dalam rangka pengembangan PLTP Sorik Marapi Unit III, SMGP melakukan kegiatan pengeboran sumur panas bumi yang salah satunya sumur T-12 untuk penyediaan suplai uap PLTP Unit III.

Pengeboran sumur T-12 mulai dilaksanakan sejak 20 April 2022 dan direncanakan berlangsung selama 44 hari dengan target kedalaman 2.700 meter.

Ketika terjadi steam kick, kedalaman sumur baru mencapai 370 meter dan belum mencapai zona reservoir sehingga memiliki kemungkinan kecil terjadinya steam kick.

Dari penelusuran terhadap data-data pengeboran, penyebab kemunculan semburan liar diduga berasal dari sumur T-11 yang berjarak kurang lebih tujuh meter dari sumur T-12.

Tim Kementerian ESDM terus melakukan pendalaman untuk menemukan penyebab semburan liar tersebut.

Dampak dari kejadian tersebut, sebanyak 19 orang warga masyarakat dan dua orang kru pengeboran terpapar gas H2S yang keluar dari semburan liar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co