GenPI.co - Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi mengatakan pedagang yang berjualan merupakan warga sekitar.
Bambang menyebut pengelola memang mengizinkan warga untuk berjualan di Taman Margasatwa Ragunan.
Hal itu merupakan bentuk kepedulian pengelola Taman Margasatwa Ragunan terhadap perekonomian warga sekitar.
"Dengan demikian, mereka juga bisa mencari tambahan pemasukan dengan memanfaatkan Ragunan," ucap dia kepada GenPI.co di Pos Pelayanan Informasi, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (5/5).
Bambang menjelaskan semua pedagang yang ada di dalam Taman Margasatwa Ragunan telah didata terlebih dahulu.
Pengelola tetap membatasi jumlah pedagang agar kondisi Taman Margasatwa Ragunan bisa terkendali.
"Kami memang memfasilitasi, tetapi tak bisa banyak. Jelas yang ada di dalam bukan pedagang yang ilegal, mereka sudah terdata," tutur Bambang.
Dia mengatakan pedagang yang ada di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan kebanyakan berjualan kuliner khas Indonesia.
"Kami melihat pengunjung senang kulineran khas Indonesia," kata dia.
Salah satu makanan khas Indonesia yang bisa dijumpai di Taman Margasatwa Ragunan, yakni kerak telor.
Mengenai jam operasionalnya, Bambang menyebut para pedagang hanya diperkenankan berjualan pada hari libur saja.
"Weekend dan libur nasional mereka ada, weekday enggak ada," ujar Bambang (*).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News