Apes! Uang Nasabah BCA Rp 250 Juta Lenyap Diretas Maling

11 Mei 2022 08:30

GenPI.co - Nasib apes dialami Dicky Toha (45) seorang karyawan swasta di Kota Bandung yang baru saja kehilangan ratusan juta karena peretasan oleh oknum tak dikenal.

Ia menyadari ATM dan kartu kreditnya dibobol maling pada 25 April 2022 usai melapor di BanK BCA Bandung.

Kejadian itu bermula saat ia mengaku mendapatkan telepon dari pelaku yang menggunakan nomor call centre bank.

BACA JUGA:  Peretasan Situs BSSN Bikin Kaget, Puan Maharani Beri Pesan Ini!

"Saya ditelepon dari nomor resmi Bank Mega dan diinfokan bahwa pada saat itu, hp dan kartu kredit Bank Mega saya sedang diretas," kata Dicky di Bandung, dikutip JPNN.com Senin (9/5).

Tak lama, munculah sebuah pesan sms notifikasi berjumlah 10 dari bank tersebut yang terindikasi adanya 10 kali upaya pembobolan dengan permintaan OTP.

BACA JUGA:  Curiga Peretasan BSSN Ulah Orang Dalam, Pakar Sarankan Hal Ini

"Oknum petugas yang menelepon itu kemudian meminta saya untuk memblokir kartu kredit tersebut, dan katanya akan ada email notifikasi di inbox dan diminta untuk mengklik tetapi tidak bisa diklik," jelasnya.

Lalu Dicky diminta oleh pelaku untuk mengecek email di bagian spam karena akan ada email khusus yang bakal masuk.

Lantas pelaku meminta Dicky memencet email spam tersebut sembari mengisi data yang diminta dari email bank tersebut untuk melaporkan 10 sms notifikasi.

Adapun alasan Dicky mempercayai orang tersebut karena pelaku menggunakan nomor telepon resmi Bank Mega.

Mereka, kata dia, menginformasikan bahwa kartu kreditnya berhasil diblokir dan ada satu email konfirmasi masuk yang mengatakan bahwa kartu kredit berhasil diblokir.

"Sehingga, saya percaya bahwa mereka dari Bank Mega, apalagi telepon berlangsung 3 kali hampir lebih dari 90 menit totalnya," tuturnya.

Penipuan yang dialami Dicky tidak berhenti sampai disitu, dia disarankan untuk mengecek dan memblokir rekening bank lain yang dimiliki.

"(Pelaku) menanyakan apakah ada rekening tabungan bank lainnya dan saya menjawab ada rekening BCA," katanya.

Tidak lama dari percakapan itu, lanjut dia, muncul notifikasi dari BCA Kredit Call yang mendeteksi adanya perubahan perangkat ponsel baru dan empat sms permintaan OTP.

"Saya diminta mengecek email baik di inbox dan spam lalu ada email masuk dari BCA yang diminta untuk memblokir dan diarahkan," ujarnya.

Dia sempat curiga terhadap pelaku karena mengaku sebagai petugas Bank Mega namun bisa memblokir rekening BCA.

Di tengah kebingungan itu, dia akhirnya mengikuti arahan dengan mengisi dan memblokir sendiri rekening BCA dengan mengisi data diri sesuai pertanyaan di link tanpa memberi tahu pelaku tersebut.

"Dan ada tulisan berhasil memblokir. Oknum tersebut juga menanyakan apakah saya memiliki no hp lain dan juga mengatakan bahwa kemungkinan hacker yang bersamaan menelepon dan diminta untuk tidak diangkat," jelasnya.

Dicky yang curiga usai menerima telepon langsung bergegas ke Bank BCA Cabang Batununggal untuk mengecek saldo di kedua tabungannya.

Dia sangat terkejut ketika mengetahui saldo di rekeningnya hanya tersisa Rp 500 ribu dari awalnya Rp 250 juta.

"Saya shock dan segera menelepon ke BCA Call Centre dan mengecek serta membuat laporan kejadian tersebut dan mendapati beberapa transaksi yang tidak saya ketahui dan membuat lima laporan kriminalitas di BCA," terangnya.

Dicky lalu membuat laporan polisi ke Polrestabes Bandung pada 26 April 2022 dengan nomor laporan No.pol: LP-677-IV/2022/JBR/Polrestabes.

"Dari kepolisian katanya paling cepat surat tugas baru ke luar satu sampai dua bulan, keburu lari orangnya," ujarnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co