Pemikiran Geopolitik Soekarno Dipaparkan Hasto, Begini Katanya

19 Mei 2022 00:40

GenPI.co - Pemikiran geopolitik dari Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Hasto memaparkan disertasi pemikiran geopolitik Bung Karno dalam Ujian Prapromosi Tertutup di Universitas Pertahanan (Unhan) Salemba, Jakarta, Rabu (18/5).

Sebagai kader PDI Perjuangan, Hasto merasa dirinya dan para kader partai lainnya harus memperkuat tradisi akademis untuk membangun disiplin ideologis.

BACA JUGA:  Filipina Dipimpin Anak Diktator, Pengamat Singgung Era Soekarno

Hal itu Hasto nilai penting bagi kader PDI Perjuangan, karena dapat menggelorakan disiplin teori yang digagas Bung Karno.

"Temuan penelitian terkait tradisi intelektual Soekarno, teori pemikiran geopolitik Soekarno, yang saya sebut sebagai geopolitical co-existance, relevansi geopolitik terhadap pertahanan melalui model structural equation model (SEM), yang menampilkan korelasi pertahanan dengan tujuh variabel geopolitik Soekarno," kata Hasto.

BACA JUGA:  Trah Soekarno Berhasil Berkancah di Politik Nasional

Diketahui, tujuh variabel itu antara lain demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, sains dan teknologi.

Selain itu, Hasto juga menemukan temuan penelitian lainnya yakni kepentingan nasional sebagai variabel intervening.

BACA JUGA:  Kepemimpinan Megawati di PDIP Tiru Gaya Soekarno, Kata Pengamat

Selaku mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan, Hasto menyampaikan disertasi itu dalam ujian tertutup pra-promosi berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.

Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan disertasi tersebut dipromotori oleh Prof. Purnomo Yusgiantoro, Laksdya TNI Prof Dr. Ir. Amarulla Octavian yang juga Rektor Unhan sebagai Co-Promotor II, dan Letjen TNI (Purn) Dr. I Wayan Midhio sebagai Co-Promotor III.

Selama penelitian, dia menemukan secara kritis posisi teori geopolitik Soekarno terhadap teori geopolitik klasik dan kontemporer.

"Pemikiran geopolitik Soekarno terhadap pertahanan bertujuan bagi tata dunia baru yang bebas dari penjajahan," jelasnya.

Hasto pun menjelaskan bila teori geopolitik Soekarno bisa saja menjadi pandangan khas Indonesia dan menjado alternatif solusi ke depannya.

"Teori geopolitik Soekarno bisa menjadi pandangan khas Indonesia dan alternatif solusi terhadap berbagai persoalan geopolitik saat ini, baik ketegangan di Laut China Selatan, Timur Tengah, maupun sebagai pisau analisis terhadap perang Rusia-Ukraina," tambahnya.

Alumnus UGM itu juga menilai pengaruh pemikiran Soekarno terhadap dunia sangat besar, terutama atas pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok yang ikut mengubah sistem internasional.

"Pemikiran geopolitik Soekarno sangat relevan di dalam membangun kekuatan pertahanan negara dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," ujar Hasto.

Dalam disertasi tersebut, bertindak sebagai penguji eksternal antara lain Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Evi Fitriani, M.A., Ph.D; Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Komarudin, M.Si.; Guru Besar dari Trisakti Prof. Pantja.

Terdapat pula pihak internal, antara lain Mayjen TNI Dr. Joni Widjayanto, Prof. Drs. Anak Agung Banyu Perwita, Prof. Irdam Ahmad, dan Dr. Herlina Juni Risma Saragih.

Selanjutnya, Hasto dijadwalkan akan mengikuti ujian promosi terbuka pada 6 Juni mendatang.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co