GenPI.co - Puluhan guru honorer yang lulus passing grade (PG) PPPK 2021 membawa kabar baik setelah bertemu dengan Kemendikbudristek, Senin (23/5).
Pengorbanan mereka jauh-jauh ke Jakarta pun membuahkan hasil.
Sebab, mereka melakukan audiensi langsung bersama Sekretaris Ditjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nunuk Suryani.
“Alhamdulillah, upaya kami melakukan aksi damai mendatangi KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek membawa hasil positif," kata Sekretaris Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Meisi Lukitasari kepada JPNN.com, Senin (23/5).
Untuk diketahui, GLPGPPPK merupakan forum guru yang memilih aksi damai ke kantor KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek.
Meisi menilai penjelasan Nunuk bisa memberikan jaminan terkait nasib sekitar 193 ribu guru honorer lulus PG PPPK 2021.
Menurutnya, Nunuk menjelaskan bahwa para guru itu akan diprioritaskan dalam pengadaan PPPK 2022.
Selain itu, sekitar 193 ribu guru honorer itu akan diangkat PPPK tanpa tes dan tidak dipindahkan ke luar daerah.
Jika sekolah induknya penuh, guru itu akan ditempatkan di satu kabupaten/kota yang sama bagi guru SD dan SMP. Untuk guru SMA/SMK juga ditempatkan di wilayah satu kewenangan yang sama.
Misalnya, jika SMA/SMK di Kota Surabaya penuh, maka dipindahkan ke wilayah Gresik, karena masih dalam satu Provinsi Jawa Timur.
Namun, Meisi menegaskan, Nunuk mengingatkan bahwa pengangkatan itu ada kuotanya.
Oleh karena itu, Kemendibudristek terus melakukan pendekatan dengan pemda agar daerah yang memiliki guru honorer lulus PG ini mengajukan usulan formasi semaksimal mungkin.
Menurutnya, semua ketentuan tersebut tertuang dalam PermenPAN-RB yang masih terus digodok.
"Kami lega karena sudah ada gambaran isi PermenPAN-RB yang baru kayak apa," ucap Meisi. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News