Ada Bahaya Mengancam di Indonesia, Semua Warga Jakarta Waspadalah

30 Mei 2022 23:40

GenPI.co - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindarkan diri dari bahaya penularan cacar monyet atau monkeypox.

"Imbauannya tetap perilaku hidup bersih dan sehat. PHBS dengan cuci tangan, memakai sabun dan air mengalir sebelum makan menjadi penting," kata Widyastuti saat ditemui di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (30/5/2022).

Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan juga terus memantau kasus cacar monyet terkonfirmasi dari 12 negara nonendemik.

BACA JUGA:  Kasus Cacar Monyet Merebak, Seluruh Penduduk Diminta Waspada

Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menambahkan vaksin cacar (smallpox) masih efektif untuk menangkal risiko penularan cacar monyet (monkeypox) pada manusia.

"Sekitar 85 persen vaksin cacar masih bermanfaat untuk menangkal cacar monyet," kata Mohammad Syahril.

BACA JUGA:  Wabah Cacar Monyet Makin Ganas, WHO Segera Bergerak

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang berhasil memberikan perlindungan di dalam tubuh terhadap serangan infeksi virus patogen.

Vaksin ini ditemukan oleh seorang dokter asal Inggris, Edward Jenner pada 1776.

BACA JUGA:  Ada Wabah Cacar Monyet, DPR Minta Pemerintah Jokowi Lakukan Ini

Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dikategorikan bebas dari cacar terhitung sejak 1980.

Predikat itu tidak lepas dari program imunisasi yang dilaksanakan secara masif sejak 1956.

Selain itu, berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), nama cacar monyet disebabkan oleh virusnya yang kali pertama ditemukan pada hewan monyet pada 1958.

Namun pada 1970, ditemukan kasusnya pada manusia kali pertama di Republik Demokratik Kongo.

Periode invasi cacar monyet ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri punggung yang dipicu pembesaran kelenjar getah bening.

Gejala yang timbul selang 1-3 hari setelah periode invasi akan ditandai dengan ruam pada kulit wajah (95 persen), telapak tangan dan kaki (75 persen), mulut (70 persen), kelamin (30 persen), dan konjungtiva (20 persen). Bentuk ruam seperti kemerahan pada kulit, lenting bernanah, lenting berair, dan papul.

Sebagaimana diketahui, saat ini telah ditemukan total 92 kasus terkonfirmasi dan 28 suspek di 12 negara nonendemik cacar monyet di antaranya Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co