GenPI.co - Pengamat pariwisata Yuswohady menilai wacana tiken naik Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal terlalu berlebihan.
Menurutnya, hal itu akan memengaruhi minat wisatawan ke Candi Borobudur, yang mana di dominasi keluarga.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Bisar Panjaitan mengatakan pengenaan tiket dejumlah itu itu agar kawasan Candi Borobudur terjaga.
"Saya rasa kenaikan segitu (Rp 750 ribu) sangat tidak wajar, apalagi kebanyakan pengunjung ialah wisatawan keluarga," kata Yuswohady kepada GenPI.co, Minggu (5/6).
Yuswohady menjelaskan meski tujuan pemerintah agar kawasan Candi Borobudur terjaga, kenaikan harga itu akan berdampak bagi pendapatan warga.
Sebab, dia mengatakan wisatawan lokal akan berpikir dua kali bahkan lebih untuk datang ke Candi Borobudur.
"Kalau wisatawan lokal malas ke sana karena biaya yang tinggi, pendapatan warga pun pasti terganggu," jelasnya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah agar tidak asal dalam menaikkan tarif tersebut.
Menurut dia, harus ada tindakan lanjutan terkait potensi masalah pendapatan yang berkurang.
"Bagaimanapun, itu harus disikapi pemerintah. Jadi, setiap kebijakan itu perlu tindakan nyata agar tidak menjadi masalah," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News