Peluang Penerapan Mekanisme Karbon Sektor Bioenergi di Indonesia

08 Juni 2022 19:15

GenPI.co - Direktur Bioenergi Edi Wibowo mengatakan, penerapan mekanisme karbon di Indonesia pada tahap awal ini akan difokuskan pada PLTU batu bara.

Hal itu disampaikan Edi saat membuka webinar Bioshare Series #7 yang bertajuk “Mekanisme Karbon di Sektor Bioenergi: Penerapan dan Potensi Keuntungan”, Selasa (24/5).

Rangkaian kegiatan webinar ini diselenggarakan melalui kerja sama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, Keamanan Nuklir, dan Perlindungan Konsumen (BMUV) Pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesselschaft für Internationalle Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.

BACA JUGA:  Negara Maritim, Indonesia Mampu Serap Karbon di Ekosistem Laut

"Selanjutnya akan dikembangkan di sektor-sektor lain, termasuk bioenergi," kata Edi.

Edi menjelaskan bahwa mekanisme karbon menjadi insentif menarik bagi para pelaku sektor bioenergi.

BACA JUGA:  Kurangi Emisi Gas Karbon, Produksi Motor Listrik terus Digenjot

Hal itu kata Edi bisa mendorong perluasan pemanfaatan bioenergi di Indonesia.

Sementara itu, anggota Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Dr. Joko Tri Haryanto menjelaskan bahwa mekanisme karbon meliputi 2 jenis pasar.

BACA JUGA:  Kurangi Emisi Karbon, ESDM Target Tinggi Kontribusi EBT 2025

Pertama mandatory carbon market (pasar karbon wajib) yang diatur oleh otoritas pengurangan karbon di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Kedua voluntary carbon market (pasar karbon sukarela) yang diperjualbelikan oleh sektor privat untuk memenuhi target internal perusahaan.

“Selain pasar karbon, Pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan mekanisme pajak karbon yang diharapkan dapat mendorong gairah pasar karbon domestik maupun internasional," kata Joko.

Beberapa industri di sektor bioenergi Indonesia telah memiliki pengalaman berkecimpung dalam pasar karbon, salah satunya PTPN V.

Direktur PTPN V Jatmiko Krisna Santosa menjelaskan bahwa keterlibatan dalam pasar karbon bisa dipandang costly (mahal), bahkan tidak ada untungnya bagi industri.

Namun, PTPN V yang telah mengantongi sertifikat International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) justru berhasil mendapatkan insentif dengan nilai keekonomian menarik bagi perusahaan melalui keterlibatan dalam pasar karbon.

Dalam kesempatan yang sama, Dody Setiawan selaku Principal Advisor ExploRE GIZ Indonesia, penerapan mekanisme karbon di Indonesia mengatakan, perlu mengidentifikasi lebih rinci sektor-sektor industri yang berpotensi terdampak maupun yang akan mendapatkan keuntungan melalui implementasi mekanisme karbon.

"Di sektor bioenergi, penerapan mekanisme karbon memiliki potensi keuntungan bagi para pelaku industri yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi nasional," kata Dody.

Bioshare Series #7 Webinar “Mekanisme Karbon di Sektor Bioenergi: Penerapan dan Potensi Keuntungan” dapat juga disaksikan melalui kanal YouTube Ditjen EBTKE di tautan https://bit.ly/Youtube_Bioshare7. (*)

https://ebtke.esdm.go.id/post/2022/06/08/3176/mengulik.peluang.penerapan.mekanisme.karbon.di.sektor.bioenergi

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co