Bersihkan Konten Negatif, CEO YouTube Beri 4 Peringatan Ini

29 Agustus 2019 05:20

GenPI.co - Maraknya akun berisi konten negatif dan tak mendidik, membuat CEO YouTube Susan Wojcicki, menyampaikan peringatan penting untuk para konten kreator dan komunitas di seluruh dunia.

Menurut Susan, saat ini beberapa oknum mencoba mengeksploitasi platform demi keuntungan mereka sendiri, meskipun pihaknya sudah berupaya membuat sistem untuk menghentikan mereka. 

“Karena semakin banyak masalah yang muncul, maka semakin banyak pula desakan dari para pembuat kebijakan, pers, dan pakar yang mempertanyakan apakah platform terbuka itu benar-benar bermanfaat, atau bahkan layak,” ujar Susan sesuai dengan siaran pers yang diterima GenPI.co, Rabu (28/8).

Terkait hal ini, Susan bersama Tim YouTube mengeluarkan pendekatan dan tanggung jawab yang mencakup empat “R”:

Remove

YouTube MENGHAPUS konten yang melanggar kebijakan secepat mungkin. Susan mengatakan pihaknya berusaha untuk membuat kebijakan lebih jelas dan efektif, seperti yang telah dilakukan terhadap konten lelucon (pranks) dan tantangan , keselamatan anak, dan ujaran kebencian ( hate speech) pada tahun ini. 

“Kami berusaha untuk betul-betul memikirkan pembaruan ini dan berkonsultasi dengan berbagai pakar untuk menyampaikan pemikiran, misalnya kami berbicara dengan puluhan ahli saat memperbarui kebijakan ujaran kebencian ( hate speech) ,” ucap Susan.

Pihak YouTube juga melaporkan penghapusan yang dilakukan dalam laporan triwulan penegakan Pedoman Komunitas. “Satu hal yang sudah kami dengar dengan jelas memerlukan pembaruan adalah terkait pelecehan yang dilakukan kreator kepada kreator lainnya,” imbuhnya.

Raise

Youtube MENGEDEPANKAN sumber berita resmi saat orang mencari berita atau informasi, khususnya selama momen berita penting terbaru. Galeri berita penting dan berita utama tersedia di 40 negara dan kami terus memperluasnya.

Reduce 

Youtube MENGURANGI penyebaran konten yang hampir melanggar kebijakan. Hal ini sudah dilakukan di AS pada awal tahun ini, dan hasilnya penayangan konten jenis ini yang berasal dari rekomendasi turun 50%. 

“Dengan kata lain, konten berkualitas memiliki peluang lebih besar untuk lebih menonjol. Kami mulai mencoba perubahan ini di Inggris Raya, Irlandia, Afrika Selatan, dan pasar lainnya yang menggunakan bahasa Inggris,” ungkap Susi.

Baca juga:

Atta Halilintar Masuk 10 Besar YouTuber Terkaya di Dunia

Ngototnya KPI Merasa Harus Awasi Konten YouTube dan Netflix

Reward

Youtube menetapkan standar yang lebih tinggi tentang channel mana yang dapat menghasilkan uang dan hanya MEMBERI REWARD kepada kreator yang layak dan tepercaya. Tidak semua konten yang diizinkan di YouTube cocok dengan pengiklan yang ingin memasarkan brand mereka. 

“Kami harus yakin pengiklan merasa nyaman dengan konten yang menampilkan iklan mereka. Ini juga alasan kami mengaktifkan aliran pendapatan baru untuk kreator seperti Super Chat dan Langganan (Memberships). Ribuan channel YouTube telah meraih pendapatan dua kali lipat sejak menggunakan fitur baru ini, sebagai tambahan dari iklan,” tandas Susan.

 

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co