Kronologi Ibu-Adik Ayu Anjani Tenggelam di Labuan Bajo, Mencekam!

30 Juni 2022 15:30

GenPI.co - Kejadian nahas yang menimpa Ibu dan adik pesinetron Ayu Anjani yang tenggelam di perairan Labuan Bajo NTT masih menyimpan duka mendalam.

Kronologi tenggelamnya kapal wisata itu diceritakan oleh adik Ayu Anjani, Anne April yang turut dalam insiden tersebut.

Anne menceritakan detik-detik insiden kapal yang menyebabkan ibu serta saudaranya meninggal dunia.

BACA JUGA:  Warga Tanjung Pinang Jadi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia

Ia menuturkan dia dan mendiang adiknya, Annisa Fitriani serta sang ibu, Jumiatun Widaningsih tidur di kamar terpisah.

Anne bersama suami dan kedua anaknya tidur di kamar tengah, sedangkan ibu serta Annisa di kamar bawah.

BACA JUGA:  Ibu-Adik Meninggal di Labuan Bajo, Ayu Anjani Tulis Kenangan Ini

"Saya enggak tahu ibu saya mau pindah ke bawah, tetapi saya sudah tahu adik saya mau tidur di bawah," ujar Anne April di kawasan Cikarang Utara, Bekasi, Rabu (29/6) malam.

Semula, mendiang Annisa sempat ingin tidur di kamar tengah dengan Anne.

Sebab mendiang adiknya merasa terganggu dengan suara mesin yang berada dekat kamar.

Anne pun mengajak adiknya untuk tidur sama-sama di kamarnya itu.

"Mungkin dia bilang sama mama saya, enggak dikasih mungkin ya, karena saya, kan, sama suami," kata Anne.

Dia mengaku tidak bisa tidur dengan pulas saat itu. Dia menduga karena hendak menanjak ke Pulau Padar.

Namun, saat dirinya terbangun pagi hari, dia mulai merasakan kejanggalan. Saat itu, dia baru selesai menggantikan popok dan membuatkan susu untuk buah hatinya.

Anne menyadari tak ada aktivitas di luar kamarnya, padahal rencana awal akan pergi ke Pulau Padar.

"Akhirnya saya tiduran lagi. Pas tiduran lagi mulai miring, saya pikir pas miring bakal lurus lagi. Saya lihat suami saya kakinya sampai ke belakang," tuturnya.

Tak lama berselang, listrik di dalam kapal padam. Dalam hitungan detik, air pun mulai masuk ke dalam kapal. Anne mengaku sempat terpisah dengan buah hatinya.

Dia pun berupaya menyelamatkan sang anak di tengah kegelapan. Dia pun berhasil keluar dari kapal dan evakuasi diri menuju sekoci.

"Pas saya sudah dievakuasi, naik ke sekoci, saya pikir dengar suara ibu-ibu dan mirip suara ibu saya, saya pikir itu ibu saya," kata Anne.

“Saya teriak, 'mama mama sini naik sekoci'," sambungnya. Namun, suara itu bukan berasal dari sang ibunda. Jumiatun Widaningsih ternyata belum terevakuasi dan masih terjebak di dalam kapal.

Sang ibunda pun dinyatakan meninggal dunia. Begitupun dengan mendiang adik Ayu Anjani, Annisa Fitriani.

Berdasarkan informasi, kapal wisata yang membawa 15 orang penumpang itu terbalik pada pukul 05.00 Wita akibat angin kencang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co