GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menombok hingga Rp520 triliun untuk kompensasi energi.
Pemerintah menjaga pertalite, liquefied petroleum gas (LPG), dan listrik agar tidak naik saat harga komoditas melonjak.
Sri Mulyani mengatakan, dana sekitar Rp520 triliun tersebut untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi energi.
"Memang diberikan kepada barang melalui harga barang apakah itu listrik, BBM, atau LPG, itu kemungkinan besar bahwa yang menikmati kelompok yang mampu lebih banyak," ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna di DPR RI, Kamis (30/6).
Sri Mulyani mengatakan adanya risiko dari penerapan subsidi terhadap barang ialah adanya penyaluran subsidi yang tidak tepat.
"Konsumsi listrik, BBM, dan LPG itu banyak kelompok yang kaya dibandingkan dengan kelompok yang tidak mampu," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi kenaikan inflasi yang terus membayangi.
Oleh sebab itu, pemerintah terus berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
"Kalau harga naik terus pasti ada limit dan untuk bagaimana menciptakan keadilan masyarakat,” katanya.
Dia menyebutkan pemerintah harus melakukan perhitungan untuk persiapan memperbaiki kualitas dan kebijakan.
“Pemerintah akan melakukan perhitungan dan persiapan-persiapan sehingga makin memperbaiki kualitas dan kebijakannya," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News