GenPI.co - Anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu menegaskan misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia-Ukraina belum bisa disimpulkan gagal.
"Namanya diplomasi itu tidak bisa langsung disimpulkan gagal atau berhasil. Itu berproses," kata Masinton kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip dari JPNN.com, Rabu (6/7/2022).
Dia menyebutkan diplomasi tidak bisa diselesaikan dengan satu kali proses, pasti butuh tindak lanjut dari kedua negara.
"Kepala pemerintahan nanti ada tindak lanjut untuk merealisasi penjajakan dari upaya diplomasi," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menilai Presiden Jokowi sudah mewakili negara untuk melakukan peran diplomasi internasional.
"Politik bebas aktif itu dijalankan. Itu dahulu nanti baru kami bisa menilai dalam realisasi langkah berikutnya," tutur Masinton.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun, kecuali ingin melihat perang segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi segera diperbaiki.
"Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," ucap Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, sebagaimana dikutip dari tayangan daring Sekretariat Presiden.
Diketahui, Jokowi bertemu Putin di Kremlin setelah bersua dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina pada Rabu (29/6/2022).
Jokowi menghadiri rangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022.(mcr8/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News