Dahsyatnya Puasa Arafah Jelang Iduladha, Mari Belajar Sejarahnya

09 Juli 2022 10:00

GenPI.co - Puasa Arafah disunnahkan bagi umat Islam di seluruh dunia pada satu hari sebelum Iduladha, atau 9 Zulhijah, (Sabtu, 9 Juli 2022).

Puasa Arafah memiliki banyak kedahsyatan bagi yang menjalankannya, salah satunya adalah bisa menghapus dosa selama dua tahun. Lalu seperti apa sejarah dan asal muasal diturunkannya puasa Arafah?

Dilansir dari berbagai sumber, pada mulanya Arafah merupakan nama bagi tempat yang letaknya berada di dekat kota Mekkah.

BACA JUGA:  Jakarta Internasional Stadium Disiapkan Gelar Salat Iduladha 2022

Kini, kata Arafah bukan hanya identik dengan nama tempat melainkan juga menjadi nama bagi hari kesembilan bulan Dzulhijjah.

Kata Arafah bermakna keyakinan. Penamaan ini ada hubungannya dengan peristiwa nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya melalui mimpi. Pada hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah itulah nabi Ibrahim ‘yakin’ bahwa mimpinya benar.

BACA JUGA:  Kajian Buya Yahya: Istimewanya Puasa Arafah Menjelang Iduladha

Untuk mengabadikan peristiwa tersebut, yakni kejadian di saat hati nabi Ibrahim yakin atas mimpinya, maka hari kesembilan bulan Dzulhijjah dinamai dengan hari keyakinan atau hari Arafah.

Berikutnya, agar peristiwa keyakinan Nabi Ibrahim (dan putranya) tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam, maka Allah Swt melalui Nabi Muhammad SAW mensyariatkan beberapa hal berikut.

BACA JUGA:  5 Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Hapus Dosa 2 Tahun

Pertama, disunahkan bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa hari Arafah bukan puasa hari Wuquf.

Hal ini diterangkan dalam hadist Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)

Karena puasa ini adalah puasa hari Arafah, maka pelaksanaannya tergantung hasil rukyah di negeri masing-masing tidak mengikuti waktu wukuf jamaah haji di Arafah.

Dengan demikian ada kemungkinan perbedaan hari puasa Arafah antar negara sebab tidak semua negara mampu melihat hilal ketika rukyah awal bulan Dzulhijjah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co