GenPI.co - Berdiri sejak abad ke-17, Masjid Raya Al-Arif terus eksis di tengah kawasan paling sibuk di Jakarta Pusat.
Masjid Raya Al-Arif merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta yang berada di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Sebuah makam tua bertuliskan abad ke-17 menjadikan masjid itu penuh dengan sejarah. Makam tersebut terletak di depan mimbar imam. Namun, lokasinya berada di luar masjid.
Menurut Robani, Sekretaris DKM Jami Masjid Al-Arif, makam tua tersebut merupakan satu-satunya petunjuk untuk mengungkap sejarah masjid.
Ya, benar-benar satu-satunya karena yang lain hanya tinggal sejarah atau berupa cerita turun temurun. Tidak ada literatur tertulis yang bisa jadi rujukan.
“Nama awal masjid ini tidak ada yang tahu. Bukti sejarah hanya sebuah makam yang di batu nisannya tertulis wafat 1745,” kata Robani kepada GenPI.co, Sabtu (9/7).
Makam yang ada sejak abad ke-17 itu bertuliskan nama Upu Daeng H Arifuddin. Nama itu kemudian dikenal sebagai ulama besar yang mendirikan Masjid Raya Al-Arif.
Robani menuturkan karena minimnya petunjuk, makam Upu Daeng H Arifuddin dijadikan dasar penentuan masjid berdiri.
“Beliau wafat 1745. Kalau mau ditarik 10 atau 20 tahun ke belakang, kira kira masjid didirikan 1725,” tambah dia.
Argumennya, kata Robani, masjid Raya Al-Arif tentu berdiri sebelum sang Ulama wafat.
Masjid tua itu kemudian terus berdiri tegak melewati berbagai zaman, dari penjajahan Belanda, Jepang, hingga fase kemerdekaan.
Sebuah usaha renovasi kemudian muncul pada 1967. Robani menyebut saat itu Masjid Raya Al-Arif lebih dikenal masjid jagal.
Sebab, ada pusat pejagalan atau tempat penyembelihan hewan tak jauh dari lokasi masjid.
Kini, Masjid Raya Al-Arif masih bertahan dan terus mempertahankan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Islam.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News