GenPI.co - Sekretaris Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya, Asep Sumanilaga menyayangkan terkaitnya viralnya curhatan warga yang mendapat pelayanan kurang baik saat mengurus dokumen kependudukan.
Menurut dia, hal tersebut tak sepatutnya dilakukan hingga menyebabkan viral di tengah masyarakat.
Asep memastikan akan secepatnya melakukan perbaikan pada pelayanan di kantor kelurahan.
"Kami juga akan segera klarifikasi ke pemohon tersebut, klarifikasi terkait kata-kata yang menyinggung beliau," tegas Asep dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).
Asep menceritakan, persoalan bermula dari pemohon sekaligus pemilik akun Twitter @Zizisantoso akan mengambil cetak fisik akta kelahiran yang sudah tercetak sejak 2020.
Kemudian petugas di kelurahan lantas mencari berkas yang ingin diambil oleh pemohon.
"Entah itu berkasnya terselip atau seperti apa kami tidak tahu, petugas juga banyak yang ganti," ungkapnya.
Lantaran cetak fisik akta tidak ditemukan, pihak kelurahan menyarankan pemohon agar membuat surat kehilangan ke kantor polisi untuk membuat akta baru.
Setelah menyerahkan surat kehilangan dari polisi, pemohon kemudian mengajukan kembali pembuatan cetak fisik akta kelahiran dan terbit pada 8 Juli 2022.
Pihak Kelurahan Medokan Ayu juga meminta agar pemohon segera mengambil akta tersebut, guna mengantisipasi kejadian serupa.
Saat itulah, kalimat "jangan membebani kelurahan" yang kemudian viral muncul.
Asep menilai, kata-kata "jangan membebani kelurahan" bukan dimaksudkan untuk menyingung pemohon.
Namun, hal itu guna mengingatkan agar kejadian di tahun 2020 tidak kembali terjadi.
"Kata membebani itu tidak dimaksudkan untuk membenani kelurahan, tetapi jangan sampai kejadian pemohon seperti 2020 terulang lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Zizi Santoso warga Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya mengaku sempat mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari pihak kelurahan setempat.
Zizi curhat terkait pelayanan itu di akun twitter pribadinya @Zizisantoso.
"Kalau gak mau repot ngurus warga ya gak usah jadi ASN pak! Salah satu staff Kelurahan Medokan Ayu balas chat saya seperti ini, katanya 'Jangan membebani Kelurahan'. Padahal pas itu akta anak saya dihilangkan di kelurahan ini," tulis Zizi melalui unggahannya di media sosial pada Senin (12/7/2022).
Dia juga melengkapi unggahannya itu dengan hasil tangkapan layar kaca yang memuat percakapan antara dirinya dengan salah seorang pihak Kelurahan Medokan Ayu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News