GenPI.co - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegaskan bantuan beras bansos yang dikubur di daerah Depok, Jawa Barat, bukan dari program masa kepemimpinannya.
Namun, kata perempuan yang akrab disapa Risma ini menduga beras bantuan tersebut rusak karena hujan.
"Saya juga mendengar dari Pak Menko (beras bansos rusak, red) karena memang kasus itu terjadi sebelum saya," kata Risma dalam konferensi pers di Gedung Kemensos, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
Sehingga, Risma harus kembali melakukan penelusuran terhadap program-program pada masa sebelumnya kepemimpinannya.
"Jadi, saya harus me-review pekerjaan sebelumnya yang saya belum tahu," jelasnya.
Risma menduga bantuan tersebut sempat mengalami kerusakan lantaran saat proses pengiriman ke lokasi, berasnya terkena hujan.
Akan tetapi, Risma memastikan beras yang rusak tersebut telah digantikan oleh pihak terkait.
"Saat itu, pengiriman bantuan beras dilakukan oleh Bulog. Kemudian, barangnya kehujanan sehingga saat itu, diputuskan Pak Menko untuk diganti berasnya," tegasnya.
Risma menyebut JNE menjadi pihak yang menyalurkan beras bansos kepada warga. Mereka mengambil beras dari gudang Bulog di Pulogadung, Jakarta Timur.
"JNE mendistribusikan door to door ke penerima. Kemudian, pada saat pengambilan, kondisi lagi hujan sehingga ada sebagian beras yang basah," ucapnya.
Menurut Risma, lantaran beras basah dalam proses pengiriman, beras harus diganti oleh JNE.
Pemerintah tidak menanggung penggantian beras bansos yang rusak tersebut.
"Beras yang ditimbun adalah beras rusak milik JNE, bukan milik pemerintah karena sudah dibayar oleh pihak JNE," pungkas Mensos Risma. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News