GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menduga sebutan parlemen modern yang digaungkan Ketua DPR Puan Maharani hanya jargon saja.
Sebab, DPR masih berpikir primitif lantaran masih membutuhkan cetakan kalender 2023 berbahan kertas.
Menurut Lucius, pemikiran Sekjen DPR Indra Iskandar yang menuding Formappi hanya cari panggung saat memberi kritik justru primitif.
"Kalau Sekjen DPR masih dengan pola pikir primitif, itu sih bahaya bagi DPR modern, ya," tegas Lucius kepada GenPI.co, Rabu (31/8/2022).
Lucius juga menyebutkan DPR sangat istimewa.
Oleh sebab itu, publik akan memberi kritik terkait proyek yang diadakan DPR.
"Sudah jelas, DPR itu beda dan istimewa dibandingkan dengan instansi lain. Instansi-instansi lain itu adalah pejabat pelaksana. Sedangkan DPR itu pejabat fungsional," jelasnya.
Dia juga menambahkan anggota DPR mengemban fungsi sebagai wakil rakyat.
Dengan demikian, rakyat berhak memantau segala macam pekerjaan DPR.
Di samping itu, seharusnya pengawasan instansi lain menjadi bagian dari pekerjaan DPR.
"Jadi, Sekjen DPR jangan sok suruh-suruh rakyat untuk urusan mengontrol lembaga pemerintah," imbuh dia.
Lucius turut menilai pernyataan Indra Iskandar seakan-akan meminta pekerjaan DPR diringankan.
"Enak benar DPR, sudah digaji rakyat, malah kerjaannya disuruh untuk dilakukan sendiri oleh rakyat?" tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News