Langkah Erick Thohir Luar Biasa, Bikin Garuda Indonesia Bergerak Lebih Sehat

03 September 2022 19:22

GenPI.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bekerja keras dalam melakukan penyehatan Garuda Indonesia.

Diketahui, pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat telah berhasil melakukan restrukturisasi Garuda Indonesia melalui Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU) sehingga maskapai tersebut dapat kembali bergerak lebih sehat.

"Kami sudah berhasil merestrukturisasi Garuda melalui PKPU sehingga Garuda kembali bisa untuk bergerak secara korporasi lebih sehat," ujar Erick dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2022).

BACA JUGA:  PBNU Turun Tangan Bela Erick Thohir, Faizal Assegaf Siap-siap Aja

Erick mengungkapkan, pascaputusan PKPU pemerintah kembali menyalurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Garuda Indonesia senilai Rp 7,5 triliun rupiah.

"Yang kami akan lakukan selesai PKPU, keputusan, pemerintah akan kembali membantu PMN sebesar Rp 7,5 triliun yang sebenarnya sudah diputuskan hampir 1,5 tahun lalu, sebelum waktu itu kondisi covid-19 terjadi," jelasnya.

BACA JUGA:  Bersama Erick Thohir, Jokowi Pertama Kali Injakan Kaki di Tambang Grasberg

Dengan adanya restrukturisasi tersebut, Garuda Indonesia dan Citilink bersiap mulai menambah jumlah armadanya hingga di akhir tahun mencapai dua kali lipat dari yang ada saat ini.

"Garuda setelah restrukturisasi PKPU ini akan mulai menambah jumlah pesawatnya kembali, di mana yang sekarang Garuda dan Citilink jumlahnya hanya 61 di akhir tahun akan mencapai angka 120 (armada)," ungkap dia.

BACA JUGA:  Kinerja MIND ID Naik 41 Persen Selama 2021, Erick Thohir Ucap Syukur

Dengan tambahan armada tersebut, harga tiket pesawat diharapkan mampu ditekan menjadi lebih murah.

Sementara itu, Pengamat Penerbangan Garot Rahardjo menambahkan, langkah Pemerintah lewat Menteri BUMN untuk menambah armada pesawat ini harus didukung, karena lewat kebijakan ini mampu menghadirkan persaingan bisnis yang baik, efektif dan efisien hingga mampu menekan harga tiket yang mahal.

"Untuk penambahan armada maskapai harus terus didukung, terutama untuk maskapai-maskapai baru di luar maskapai yang saat ini sudah ada. Dengan demikian terjadi persaingan bisnis yang baik, dan maskapai bisa beroperasi lebih efektif dan efisien sehingga harga tiket bisa lebih murah," terang Gatot saat dihubungi, Sabtu (3/9/2022).

Menurutnya, dukungan Pemerintah bisa dilakukan dengan membentuk lembaga keuangan yang dapat membantu maskapai dalam pembelian, atau sewa pesawat karena biayanya sewanya kemungkinan besar.

Selain itu, Pemerintah juga harus bisa mengatur slot dan frekuensi penerbangan, sehingga adil buat masing-masing maskapai.

Gatot memaparkan, pada dasarnya harga tiket pesawat (Garuda) tidak bisa lagi murah seperti yang diinginkan masyarakat pada umumnya, karena biaya operasional penerbangan saat ini cukup tinggi, misalnya harga avtur, biaya perawatan, biaya suku cadang dan lainnya. Olehnya itu, yang bisa dilakukan saat ini adalah menjaga agar harga tiket pesawat tidak sampai mahal.

"Harga tiket pesawat itu tidak bisa terlalu murah, tapi juga jangan terlalu mahal. Di situ peran Pemerintah dibutuhkan. Banyak sebenarnya yang bisa dilakukan Pemerintah, misalnya saja Pemerintah melalui Kemenhub harus mulai memperhatikan iklim bisnis penerbangan, dan mengatur operasional penerbangan dengan adil dan transparan. Jangan sampai terjadi monopoli di bisnis penerbangan," imbuh dia.

Tak hanya itu, slot dan flight approval harus benar-benar diatur secara adil pada semua maskapai, jadi semua dapat hidup dan bersaing sehat.

Kemduian membentuk lembaga keuangan yang dapat membantu maskapai mendapatkan pesawat tersebut.

Gatot turut menyarankan agar pemerintah mempermudah masuknya sparepart pesawat sehingga mengurangi biaya bagi maskapai, dan juga dibentuk lembaga yang mengawasi finansial maskapai agar bisa diketahui maskapai yang sehat dan yang tidak sehat.

"Bagi yang tidak sehat, bisa diberi asistensi agar sehat lagi. Lembaga ini juga sekaligus bisa memberi peringatan awal kalau iklim bisnis penerbangan nasional sudah menuju tidak baik. Masih banyak lagi yang bisa dilakukan," tegas dia.

Pemerintah juga harus pro-aktif memberikan informasi-informasi kepada masyarakat tentang kondisi bisnis penerbangan saat ini.

Dengan demikian masyarakat juga tidak selalu menuntut tiket murah.

"Tapi nantinya masyarakat akan terbiasa membeli tiket pesawat sesuai dengan pelayanan yang didapat dari maskapai tersebut atau value for money," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co