Momen BJ Habibie Pernah Ditolak MPR Masih Diingat Luhut Binsar

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memiliki pandangan tersendiri mengenai sosok Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi Bapak Demokrasi di Indonesia. Semasa menjabat di bidang kemiliteran, Luhut ditugaskan sebagai duta besar RI untuk Singapura saat BJ Habibie menjabat sebagai presiden. 

Saat BJ Habibie meninggal dunia, Luhut tengah menggelar rapat di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman di Jakarta. Dia mendapat kabar itu dari keponakannya yang berdinas di Kemenko Kemaritiman.

Baca juga :

BJ Habibie Meninggal Dunia, Bendera Setengah Tiang Berkibar

BJ Habibie dan Soeharto Ternyata Punya Hubungan Ayah-Anak

Intip Puisi Pak Habibie Untuk Ainun: Nelangsa Setengah Mati

Luhut menilai seorang BJ Habibie adalah sosok yang yang baik dan seorang yang demokrat sejati yang dimiliki di negeri ini. Selain itu BJ Habibie adalah sosok teladan. 

Dia menceritakan banyak kisah. Salah satunya saat dirinya menerima dengan lapang dada saat pertanggungjawaban BJ Habibie sebagai presiden. 

“Tentu ada permainan politik saat laporan pertanggung jawabannya di MPR, dia konsekuensi beliau tidak mau maju lagi sebagai presiden,” ujar Luhut saat mendatangi prosesi pemakaman jenazah BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9). 

Luhut menambahkan mengenai BJ Habibie seorang yang patut jadi contoh untuk generasi muda, yaitu seorang yang jenius menjadi pemimpin negara yang demokratis. 

“Seorang professor yang genius hingga menjadi presiden, memberikan contoh yang bagus tidak macam-macam. Bahkan setelah tidak menjadi presiden dia tidak banyak memberikan berkomentar justru memberikan masukan-masukan kepada Presiden Joko Widodo,” ujar Luhut. 

Luhut menceritakan salah satu moment yang meminta BJ Habibie bertugas sebagai duta besar, padahal dirinya menginginkan pensiun dari TNI. 

“Saat itu, saya dipanggil oleh beliau diminta untuk jadi duta besar RI untuk Singapura. Ini tugas negara pak, pak luhut jadi duta besar Singapura untuk memperbaiki hubungan kedua negara,” lugas Luhut.

Simak! Sosok BJ Habibie di mata para tokoh Indonesia: