GenPI.co - Bendahara PGRI Provinsi Kalimantan Timur Joko Iriandoro mengaku khawatir sumber daya manusia (SDM) lokal tergeser karena tidak mampu bersaing dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Saya khawatir pembangunan IKN justru berisi orang-orang dari luar,” kata Joko kepada Menko PMK Muhadjir Effendy yang bertandang ke Titik Nol IKN di Penajam Paser Utara, Kaltim, Senin (6/9).
Oleh karena itu, dia menilai harus ada peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan bagi penduduk lokal.
“Misalnya, anak SMK atau politeknik jika lulus, langsung bisa terlibat dan bekerja membangun IKN," kata Joko.
Muhadjir mengatakan pemindahan dan pembangunan IKN ialah untuk memberikan dampak positif bagi warga lokal dan kemajuan Indonesia.
"Pembangunan IKN akan memberikan dampak multiplier effect, baik secara ekonomi, sosial, maupun branding akan justru memiliki dampak yang signifikan,” ucap Muhadjir.
Menurut dia, hal itu sesuai visi Presiden Jokowi yang ingin mengubah ibu kota dari berorientasi Jawasentris menjadi Indonesiasentris.
“Ini diharapkan tecermin di IKN,” jelas Muhadjir.
Dia mengatakan beberapa universitas sudah penjajakanan untuk membuka di IKN, seperti Universitas Mulawarman dan Universitas Gunadarma.
Muhadjir juga menyebut tidak perlu khawatir dengan masuknya pendatang ke wilayah IKN.
"Justru SDM dari luar yang masuk ke IKN akan memicu proses saling mencerdaskan,” kata dia.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman di kota-kota lain, dia menekankan harus ada proses yang diutamakan kepada penduduk lokal.
Dia juga mengajak penduduk lokal senantiasa meningkatkan kemampuan dan mengambil inisiatif.
"Sebaiknya pemerintah daerah hingga di level kecamatan bahkan kelurahan memiliki data lengkap pemuda by name by address serta ketrampilannya,” ucap Muhadjir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News