Pernyataan Luhut Berpotensi Suburkan Etnosentrisme, Begini Analisisnya

24 September 2022 01:40

GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan bisa menyuburkan etnosentrisme.

Seperti diketahui, dalam wawancara bersama Rocky Gerung, Luhut mengatakan orang luar Jawa jangan bermimpi untuk menjadi presiden.

Jamiluddin Ritonga pun menyesalkan pernyataan Luhut tersebut. Menurut Jamiluddin, tidak seharusnya Luhut menyatakan hal tersebut.

BACA JUGA:  Ditanyai Rocky Gerung, Luhut Beri Prediksi Indonesia Pasca Jokowi

"Mulai dari UUD 1945 hingga peraturan perundangan yang paling rendah tidak ada yang mengatur hal itu," ungkapnya.

Pernyataan Luhut itu bisa menjadi pembenaran bagi kelompok tertentu, yang menginginkan orang Jawa yang harus menjadi presiden di Indonesia.

BACA JUGA:  Sebut Rocky Gerung Orang Hebat, Luhut Akui Suka Diberi Kritik

"Sebab, mereka menilai Jawa Tengah diwakili Mataram dan Jawa Timur diwakili Majapahit," tuturnya.

Akademisi dari Universitas Esa Unggul menegaskan pola pikir seperti itu seharusnya dikikis.

BACA JUGA:  Pernyataan Luhut Diamini Pengamat: Indonesia Sulit Punya Presiden dari Luar Jawa

"Itu memang tidak sesuai dengan konstitusi Indonesia," tambahnya.

Menurut Jamiluddin, hal itu bahkan bertentangan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

"Sebagai pemimpin, Luhut seyogyanya tidak mengangkat hal itu ke publik karena dapat menyuburkan etnosentrisme di Indonesia," ucapnya.

Kalau etnosentrisme menguat di Indonesia, akan melanggengkan seolah-olah hanya orang Jawa yang berhak menjadi presiden.

Hal itu justru akan menguatkan politik identitas yang membahayakan keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, sebaiknya Luhut lebih bijak dalam melontarkan pendapatnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co