GenPI.co - Pemerhati Perempuan dan Anak Ery Syahrial menyebut kondisi ekonomi yang sulit rentan memicu kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Faktor ekonomi memang dominan menyebabkan KDRT,” ujarnya di Kota Batam, Sabtu (8/10/2022).
Dia menilai perekonomian masyarakat saat ini bisa dibilang makin berat karena kenaikan harag BBM dan bahan kebutuhan pokok.
Ditambah lagi penurunan pertumbuhan ekonomi dampak pandemic covid-19 belum sepenuhnya pulih.
“Kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis dalam kehidupan rumah tangga hingga berpotensi besar terjadi KDRT,” tuturnya.
Menurut dia, kasus KDRT marak terjadi akibat masalah ekonomi hingga berujung perceraian dan penelantaran anak.
Selain itu, kasus KDRT juga bisa dipicu perselingkuhan karena penggunaan sosial media.
“Media sosial berlebihan bisa memicu kecurigaan atau kecemburuan pasangan. Ujung-ujungnya menimbulkan masalah rumah tangga,” tuturnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News