Pengukuhan Lukas Enembe Sebagai Kepala Suku Besar di Papua Dipertanyakan

14 Oktober 2022 22:20

GenPI.co - Herman Yoku, Ketua Suku Besar Wikaya kaget dengan pengukuhan Gubernur Lukas Enembe sebagai kepala suku besar di Papua.

“Saya baru kaget bahwa ada dewan adat pergi lantik seorang kepala suku di wilayah adat orang lain. Bagi saya tidak masuk akal. Saya mau tanya, Dominikus Sorabut sebagai apa? Kepala suku kan bukan,” tegas Herman di Jayapura, Kamis (13/10).

Menurut Herman, Dominikus Sorabut adalah Ketua DAP versi KLB Papua merdeka yang diinisasi kelompok Forkorus Yaboisembut tahun 2011.

BACA JUGA:  Ahmad Sahroni Dapat Kabar Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Terkait Narkoba

Herman hanya mengakui DAP di bawah kepemimpinan Yan Piet Yarangga, yang kembali terpilih berdasarkan hasil Konfrensi Besar Masyarakat Adat Papua (KBMAP) ke-4 di Kabupaten Kaimana tahun 2021 yang lalu.

“Saya yang menurunkan Forkorus lantaran tidak sejalan dengan misi Dewan Adat. Karena tugas Dewan adat adalah melindungi seluruh masyarakat adat, melestarikan budaya, dan mengangkat kembali nilai-nilai para budayawan dan para seniman,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Kapolri Batalkan Surat Telegram Irjen Teddy Minahasa Sebagai Kapolda Jatim

Herman mengatakan, pengukuhan Lukas Enembe sebagai kepala suku bersar oleh Dominikus Sorabut perlu diluruskan.

“Bagi saya bapak Lukas adalah kepala suku di kampungnya. Kepala suku di Puncak Jaya atau di Tolikara, atau di Nduga,"katanya.

BACA JUGA:  Pengangkatan Lukas Enembe Jadi Kepala Suku Besar Menimbulkan Konflik di Papua

Pengukuhan seorang kepala suku, kata Herman, selalu dilakukan di wilayah adatnya sendiri, bukan di wilayah adat orang lain.
Orang yang melakukan ritual pengukuhan pun juga bukan orang lain, tetapi harus memiliki garis keturunan secara langsung dengan orang yang dilantik tersebut.

Terkait dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Lukas Enembe, Herman meminta agar KPK bertindak lebih serius.

"Bila perlu, Presiden Jokowi yang bertindak supaya hukum benar-benar ditegakkan di seluruh wilayah Papua," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co