Korban KDRT Perlu Konseling Pendampingan, Kata Yenny Wahid

17 Oktober 2022 07:40

GenPI.co - Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) perlu dilakukan pendampingan agar bertujuan masalah itu tidak terus berulang di kemudian hari.

Hal itu disampaikan Ketua Organizing Comittee (OC) NU Women Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

"Korban KDRT perlu mendapatkan konseling pendampingan, tapi syaratnya dia sendiri mau didampingi, terutama keluarganya harus bisa mengarahkan agar korban mau didampingi," ujar Yenny.

BACA JUGA:  Menilik Peluang 3 Kandidat Perempuan dalam Pilpres 2024, Ada Yenny Wahid

Dia menambahkan jika tidak dilakukan konseling dikhawatirkan lingkaran kekerasan dalam rumah tangga akan terus berulang.

NU Women juga bekerja sama dengan Kementerian PPPA akan menyelenggarakan program pendampingan di sejumlah pondok pesantren.

BACA JUGA:  Yenny Wahid Gelar NU Women Festival, Sikapi Isu Perempuan Indonesia

"Kami akan melatih, terutama para istri kiai di pesantren, aktivis pesantren agar dapat memberikan pendampingan bagi korban KDRT. Sehingga, lingkaran KDRT di keluarga tidak terus berputar. Jika tidak, lingkaran setan yang terus berputar ini tidak akan selesai dan akan terus terjadi KDRT," katanya.

Dia juga menambahkan hampir 50 persen korban KDRT akan kembali kepada pasangannya karena banyak faktor yang membuat hal itu terjadi, mulai dari ketergantungan secara finansial, ketergantungan secara emosi, ketakutan kalau harus memulai hidup baru sendiri, dan lainnya.

BACA JUGA:  Yenny Wahid Tawarkan Bantuan Terapi untuk Lesti Kejora dan Rizky Billar Buntut KDRT

"Korban tersebut lebih memilih untuk menoleransi perlakuan kasar yang didapatkannya, kekerasan yang didapatkannya daripada mengambil risiko untuk hidup sendiri, apalagi kalau punya anak. Nah, pasti ada perasaan ini bapaknya anakku," ungkap dia.

 

Yenny mengungkapkan yang paling penting adalah korban KDRT harus diberikan pendampingan.

"Berikan ruang bagi mereka untuk bisa berpikir jernih dan dibimbing supaya tidak takut menghadapi risiko-risiko ke depan," paparnya.

Yenny menegaskan kekerasan tidak bisa ditoleransi, apalagi kekerasan yang dialami diri sendiri, sehingga harus berani untuk memutus mata rantai kekerasan tersebut, dan harus dimulai dari diri sendiri.

"Yakinlah bahwa siapapun korban itu akan mendapat dukungan dari orang-orang di sekelilingnya. Kalau butuh, saya pribadi, siapapun yang kena KDRT silakan kalau mau konsultasi. Jangan takut, jangan ragu, karena tidak ada orang yang berhak untuk mendapatkan perlakukan kasar dan diperlakukan dengan menggunakan kekerasan. Kita harus belajar mencintai diri kita sendiri dulu," imbuh dia.

Yenny turut mengimbau para perempuan jangan terjebak dalam lingkaran KDRT, karena anaknya akan belajar pola kekerasan yang ada di dalam hidupnya.

"Jadi, para ibu yang menjadi korban KDRT, pikirkan kualitas untuk anaknya, nanti jangan mau berada di lingkungan yang isinya KDRT," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co