GenPI.co - Empat mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) mengolah limbah plastik dan sabut kelapa untuk perkerasan jalan.
Mereka ialah Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto, dan Romi Putra Radiansyah yang tergabung dalam tim Kuy(a+i).
Octaviani dan kawan-kawan menyadari angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi.
Di sisi lain, biaya perawatan jalan masih mahal. Sementara itu, limbah belum dimanfaatkan secara optimal.
Berbagai alasan itulah yang membuat mereka merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.
Para mahasiswa ITB itu melakukan modifikasi sifat instrument bitumen agar mempunyai umur layan yang panjang.
Dengan demikian, kebutuhan rekonstruksi pun bisa dikurangi. Pada akhirnya, biaya perawatan bisa ditekan.
“Pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial,” kata Romi sebagaimana dilansir laman ITB, Minggu (6/11).
Inovasi yang dilakukan Romi dan kawan-kawan pun berbuah penghargaan prestisius.
Ide para mahasiswa ITB itu menjadi pemenang pada Think Efficiency 2022 dalam kategori Sustainability yang diselenggarakan Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (Ecadin). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News