GenPI.co - Temuan terbaru dari Climate Reality Barometer kedua dari Epson menunjukkan masyarakat dunia meningkatkan upaya mencegah perubahan iklim.
Berdasarkan hasil penelitian, orang-orang makin optimistis bencana iklim bisa dihindari.
Namun, data juga menunjukkan terdapat variasi yang signifikan dalam tingkat kepercayaan. Hal itu didorong faktor-faktor, seperti ekonomi dan usia.
Masalah keuangan langsung menjadi perhatian utama masyarakat. Indikator memperbaiki ekonomi dengan persentase 22 persen dan kenaikan harga (21%) berada di urutan teratas dalam daftar prioritas responden.
Perubahan iklim menempati urutan ketiga yang sangat dekat, yakni mencapai 20 persen.
Terlepas dari penurunan ekonomi global, konflik, dan tagihan energi yang melonjak, krisis iklim tetap menjadi perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Namun, kekhawatiran iklim tidak mengarah pada pesimisme. Sebelum COP 26 pada November 2021, enam persen responden global optimistis bencana iklim dapat dihindari dalam seumur hidup.
Saat dunia bersiap untuk COP27 di Mesir tahun ini, optimisme telah meningkat menjadi lebih dari 48 persen.
Temuan juga menunjukkan usia merupakan faktor, dengan rentang usia tertua dan termuda paling peduli tentang perubahan iklim.
Mereka yang berusia 55 tahun ke atas adalah satu-satunya kelompok yang mengutip perubahan iklim sebagai masalah global yang paling mendesak. Angkanya mencapai 22,2 persen.
Kelompok 16 hingga 2A adalah satu-satunya yang menempatkannya di peringkat kedua dengan persentase 19,3 persen. Semua rentang usia lainnya menempatkannya di peringkat ketiga.
Presiden Global Epson Yasunori Ogawa menjelaskan pihaknya berfokus pada peningkatan kehidupan dan bumi.
“Kami akan mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk mencapai hal ini. Saat dunia berkumpul untuk COP27, Barometer Realitas Iklim kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberdayakan perubahan transformasional,” kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News