GenPI.co - Gempa susulan dari magnitudo 5,6 yang terjadi di wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB, dipastikan bakal terus terjadi selama 4-7 hari ke depan.
Hal itu berdasarkan keterangan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dalam jumpa pers update penanganan gempa bumi M5,6 Cianjur, Jawa Barat yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
"Kurang lebih empat hari sampai satu minggu diperkirakan (gempa susulan) akan Insya Allah berakhir," kata Dwikorita.
Hasil analisis sementara menunjukkan tren gempa susulan (aftershock) semakin berkurang jumlahnya dan semakin berkurang kekuatannya.
Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada mengingat beberapa gempa susulan yang terjadi cukup dangkal atau dekat dengan permukaan sehingga getarannya dapat dirasakan.
"Tadi siang gempa susulan magnitudo 3, tapi kenapa kuat? Karena jaraknya dekat, hanya 5 kilometer. Perlu diwaspadai, meskipun kekuatannya semakin lemah tapi kedalaman dangkal. Jadi sangat dekat dengan permukaan," ungkapnya.
Sementara, Deputi Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi menambahkan hingga pukul 15.00 WIB terjadi gempa susulan sebanyak 171 kali dari gempa utama M5,6 di Cianjur pada Senin, 21 November 2022.
"Mulai jam 07.00 WIB pagi sampai sore tadi ada tiga kali gempa yang dirasakan, tapi dengan kekuatan rendah," kata dia.
BMKG juga sudah melakukan pengukuran mikrozonasi untuk melihat kondisi tanah untuk mengetahui daerah mana yang dianggap berbahaya atau tidak.
Beberapa titik yang telah disurvei yakni Cugenang, Panembong, Cilaku, dan Kantor DPD KNP Panembong.
Adapun, berdasarkan update Selasa (22/11/2022), pukul 17.00 WIB, korban tewas akibat gempa Cianjur berjumlah 268 orang.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News