Kemarau Panjang, Sumur Warga di Pekanbaru Mulai Kering

22 September 2019 16:42

GenPI.co— Musim kemarau panjang bukan hanya menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sumur milik sejumlah warga Kota Pekanbaru juga mulai mengering. 

Ibarat kata pepatah 'sudah jatuh malah tertimpa tangga pula'. Situasi kondisi ini dialami warga Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Minggu (22/9/2019). Ketika dilanda kabut asap pekat Karhutla, sumur untuk memenuhi kebutuhan air mengering akibat kemarau panjang. 

Baca juga:

Asap Pekat di Pekanbaru, 4 Maskapai Alihkan Penerbangan

Kualitas Udara Pekanbaru Level Bahaya, Warga Tetap Beraktivitas

 

Warga Pekanbaru, Devi (32) kepada GenPI.co mengatakan, mesin pompa air yang ia gunakan tidak bisa lagi menarik air dari dalam tanah. 

"Sudah kami bolak-balik pancing tapi airnya tidak mau naik. Biasanya kalau dipancing lewat mesin pompa, airnya selalu naik," kata Devi, Minggu (22/9/2019). 

Ia mengatakan konsidi pompa air tidak bermasalah, namun air tidk kunjung mengucur.

"Sumur bor kami dalamnya 30 meter. Padahal mesin pompa air kami tidak rusak. Sekarang kami bingung mau mandi dan nyuci pakaian. Berharap hujan datang tak datang pula. Mau nggak mau harus meminta air kepada tetangga," ujarnya. 

Selain Devi warga Pekanbaru lainya, Darmawan juga mengatakan hal yang sama. Sejak Sabtu (21/9/2019), air di sumur bornya juga mengalami kekeringan. 

"Sudah dua hari sumur kami kering. Sumur tetangga kami ada beberapa juga kering. Semoga keringnya sampai hari ini aja," ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan Rahman warga Kulim, Tenayan Raya. Ia mengakui kondisi kemarau berdampak juga pada sumur miliknya.

"Kalau sore kami terpaksa pakai air galon atau mencari air ke rumah tetangga yang sumurnya tidak kering. Kita sangat repot dibuat musim kemarau ini. Ditambah lagi banyak asap gara-gara pembakaran lahan," tuturnya. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau dengan kekeringan ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia hingga November 2019.

 "Musim hujan tahun ini (diprediksi) mundur sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Kamis (19/9/2019). 

Menurutnya, jika dilihat berdasarkan jangka waktunya, maka musim kemarau tahun ini menduduki posisi kedua setelah kekeringan yang terjadi 2015. 

Sungai Sail melintasi Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Minggu (22/9/2019) nampak surut mengering akibat musim kemarau (foto: Heru/GenPI.co)

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co