Risau Asap,  Mahasiswa Sumatera & Kalimantan Tuangkan Lewat Puisi

22 September 2019 22:15

GenPI.co— Pagi tadi sejumlah perkumpulan mahasiswa dari Sumatera dan Kalimantan berkumpul galang dana untuk korban asap, saat car free day (CFD), Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta. Minggu, (22/9/2019).

Salah satu anggota dari perkumpulan itu terlihat tampil telanjang dada, dan membalurkan arang sebagai simbol jika asap telah mencemarkan tubuh. 

Sambil berdiri di dekat air mancur Bunderan HI, ia membacakan puisi dengan begitu lantang hingga membuat semua mata tertuju kepada perkumpulan tersebut.

Baca juga:

Prihatin Asap, Mahasiswa Sumatera dan Kalimantan Galang Dana

Asap Pekat di Pekanbaru, 4 Maskapai Alihkan Penerbangan


 

Berikut isi puisi yang ditulis oleh Asrizal Nur, anggota perkumpulan mahasiswa Sumatera dan kalimantan, dibacakan oleh Ahmad Adi Putra.

Lanang Kuning Menggugat
Kalau nahkoda kurang paham
Alamat kapal akan tenggelam 
Dialah prasasti
Cermin zaman
Berkata-kata pada setiap jejak
Menulis keabadian di batu-batu terang
Sedang kepalsuan menulis air kelam
Mengapa tak kau baca?
Malah kau tutup debu asap rimba
Kubur dengan tanah limbah pabrik
Balut proposal impian musim
Dan kau tikam maknanya

Dengan prasasti bisu
Kau tunggangi aku
Meronda debar zaman
Meninggalkan duka di setiap dermaga
Dan peta yang kau bawa tak terbaca mata batin
Layar terkembang dibiarkan kusam dan renta
Baling-baling remuk di gigit karat usia
Atap dan dinding rapuh enggan kau ganti
Molek rupaku jadi lenyai dan pasi
Sementara perjalanan badai ke badai
Adalah pengabdian
Kau kurung aku pada haluan
Yang tak ada di kompas kejujuran
Lautan luas benarbenar
Menguras keperkasaan
Sejantan apapun....
Jutaan penumpang telah biru lebam
Kurus kering dalam naungan lancang
Berlapis emas dan permata
Yang  didapatkan hanya badai  air mata

Wahai nahkoda, 
Dengarlah madahku!
Jangan kau tunggu sakai, talang mamak, akid, laut dan bonai
Tiup gaib
Segeralah terjun ke laut
Jadi lelumutan selimut tajam karang
Atau menjelma kunang- kunang
Teman cengkrama para nelayan
Lebih mulia dari pada nahkoda
Tak paham haluan


Ayo !
Serahkan kemudi
Pada hakekat kemudi
Kembalilah ke prasasti abadi
Kalau nahkoda kurang paham
Alamat kapal akan tenggelam

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

asap   kalimantan   sumatera   karhutla   mahasiswa  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co