Jadi Ambassador Al-Azhar Indonesia Enak, Public Speaking Digembleng

23 Desember 2022 09:00

GenPI.co - Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) terus berkomitmen mengembangkan kesempatan belajar dengan menyediakan sarana dan fasilitas pendidikan yang lengkap.

Kampus berlogo biru itu juga telah menyesuaikan kurikulum dengan inovasi Kemendikbudristek Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).

UAI tidak hanya membekali mahasiswa dan mahasiswi dengan pendidikan formal, tetapi juga kegiatan yang meningkatkan soft skill dan hard skill.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Harga Saham GoTo: Ancaman Gocapan

Salah satunya ialah menjadi ambassador agar mahasiswa UAI bisa mengembangkan kemampuan interpersonalnya.

Misalnya, teknik komunikasi publik, motivasi, networking, in depth knowledge, dan banyak lagi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mahasiswa yang Dapat Beasiswa: Tsinghua Lutfiya

“Ambassador menjalankan tugas sebagai duta kampus yang mencerminkan citra kampus di tengah masyarakat dan bersinergi dengan UAI,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Al-Azhar Indonesia Faisal Hendra.

UAI pun menggelar giat Training of Trainers dengan materi pertama Public Speaking dan dilanjutkan dengan sesi kedua Presentasi Efektif dan Sense of Belonging di Auditorium Arifin Panigoro, UAI, Sabtu (27/11).

BACA JUGA:  Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia sangat Concern soal Isu Kesehatan Mental

Psikolog Andri Hadiansyah menyampaikan sesi pelatihan dengan topik Presentasi Efektif dan Sense of Belonging.

Penjabaran materi disampaikan setelah praktik dilakukan. Hal itulah yang menjadi kelebihan UAI.

UAI sendiri selalu berupaya memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi belajar dengan bimbingan trainer yang telah memiliki jam terbang tinggi.

Esensi pelatihan itu ialah melawan rasa takut diri sendiri yang menjadi tantangan utama.

Ketika rasa takut telah terlampaui, muncul keyakinan dan kepercayaan diri.

Skill itu mesti dilatih terus-menerus dengan praktik di lapangan. Dengan demikian, manfaatnya tidak berhenti di lingkup kampus UAI, tetapi akan terus berguna hingga para ambassador merasakan dunia kerja.

UAI juga menghadirkan trainer lainnya, Wildan Hakim, yang merupakan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi,

Dia mengimbau Ambassador UAI selalu memulai kegiatan apa pun dengan berdoa, termasuk saat melakukan public speaking.

“Sebagai kampus bernuansa nilai-nilai islami, UAI membekali para peserta didik dengan dasar-dasar keimanan yang tecermin dalam bagaimana berperilaku,” ucap Wildan.

Keseluruhan kegiatan itu merupakan perwujudan membangun Generasi FAST, yaitu Fathonah, Amanah, Sidiq, Tablig atau biasa disingkat dengan GENFAST.

Nilai itulah yang selalu digaungkan Universitas Al-Azhar Indonesia. Ambassador UAI dituntut memiliki kemampuan dalam menyampaikan ilmu yang telah diserap selama di dunia kampus.

Setelah itu, kembali disebarkan kepada masyarakat luas secara santun, jelas, menarik, serta memberikan manfaat kebaikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co