Aliansi Mahasiswa Bangkulu Kecam Kejahatan PT Amman Mineral

29 Desember 2022 21:10

GenPI.co - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bengkulu menyatakan sikap dukungan terhadap warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melawan kejahatan PT Amman Mineral.

Pernyataan sikap itu, ditunjukkan oleh aliansi mahasiswa tersebut dengan menggelar aksi demonstrasi di depan Kampus UIN Fatmawati Soekarnoputri Bengkulu, Kamis (29/12).

Mereka menegaskan bahwa perjuangan warga KSB dalam melawan perusahaan tambang terbesar nomor 2 setelah Freeport yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) itu tidak sendirian.

BACA JUGA:  Tak Setuju dengan Luhut, Mantan Penyidik KPK Beber Dampak Positif OTT

"Kami mahasiswa Bengkulu mengambil inisiatif untuk mendukung dan mendeklarasikan bahwa masyarakat dan mahasiswa Sumbawa Barat tidak berjuang sendirian," teriak sang orator.

Sementara Humas aksi, Rido Harjuni, menegaskan bahwa seharusnya warga KSB bisa ikut andil dalam mewujudkan kesejahteraan dari aktivitas tambang yang dilakukan oleh PT AMNT.

BACA JUGA:  Airlangga Yakin Indonesia Bisa Hadapi Tantangan Ekonomi 2023

"Warga KSB tidak ikut andil dalam itu semua dan cenderung dirugikan dari adanya kekayaan alam atau aset bangsa di sekitarnya," tegasnya.

Mereka juga menyinggung soal pelanggaran PT Amman yang membuang limbah merkuri secara rutin setiap harinya sebanyak 14 ton. Dampaknya, kata Robi, para nelayan kesulitan untuk mendapatkan ikan di laut karena biota laut mengalami kerusakan.

BACA JUGA:  Mahasiswa Riau Demo Minta PT Amman Mineral Ditutup

"Akhirnya kondisi itu diperparah dengan menyulitkan nelayan untuk berlayar lebih jauh ke Samudera Australia untuk mendapatkan ikan," kata Rido.

Belum lagi, mereka membeberkan persoalan CSR Rp. 120 Milyar yang tidak tahu arahnya. Kemudian para tenaga kerja juga terkungkung sehingga tidak berserikat sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28E ayat 2.

Ditambah lagi dengan pendapatan yang tidak layak dan jam kerja yang tidak wajar serta penerapan K3 yang minim hingga menimbulkan kasus korban jiwa.

Sejak tahun 2018 warga lokal Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat sudah melakukan perlawanan saat PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) hingga di akuisisi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Sejak saat itulah pergerakan perlawanan sudah dikobarkan dan perjuangan masih berlanjut hingga saat ini dalam memperjuangkan hak-hak atas hidup layak.

Atas kondisi itu, Aliansi Mahasiswa Bengkulu menuntut usut tuntas korban jiwa dan hilangnya buruh, Transparansi dana CSR, Copot jajaran direksi, Menolak keras pembungkaman dan pembatas buruh untuk berserikat dan tutup PT Amman Mineral.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co