GenPI.co - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI meningkatkan upaya memerangi dan mencegah peredaran narkoba dengan mengusung strategi Soft Power Approach.
Adapun Soft Power Approach merupakan salah satu dari empat strategi yang dilakukan BNN.
Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose menerangkan strategi Soft Power Approach yang meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.
Terkait bidang pencegahan, Golose menyebut BNN RI berfokus dalam meningkatkan ketahanan masyarakat melalui program Desa Bersinar di 588 desa/kelurahan di Indonesia.
"Program itu diikuti dengan kegiatan ketahanan keluarga anti narkotika (family resilience) dengan melakukan intervensi kepada 1.040 keluarga, melibatkan 4.160 anggota keluarga (bapak, ibu, dan anak)," ucap dia di Gedung BNN RI, Jakarta Timur, Kamis (29/12).
Selain itu, Golose menyatakan ada sebanyak 347.124 relawan anti-narkotika yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dia juga menyatakan pihaknya melakukan pencegahan di lingkungan pendidikan melalui pengembangan kemampuan 34 SMP dan SMA sehingga bisa mandiri melatih soft skill murid-murid.
"Tahun ini kemandirian tersebut telah menyasar 4.590 siswa," kata dia.
Sementara itu, Golose mengungkapkan ada 1.730 remaja dari berbagai komunitas dibekali kemampuan dalam mengenal diri dan memengaruhi teman sebayanya untuk menolak narkoba.
Dia menyebut BNN RI juga menggugah kesadaran, kepedulian, dan semangat memerangi narkoba di berbagai wilayah di indonesia dengan kampanye war on drugs melalui pagelaran seni, olahraga, dan dialog dengan audiens mencapai 307.010 orang.
"Upaya tersebut diiringi dengan pemuatan informasi pada 494 titik media luar ruang di 34 provinsi yang mampu menginformasikan pencegahan narkoba kepada 14.820.000 orang, kemudian melalui penayangan informasi melalui TV dan radio yang diterima 8.721.441 orang.
Golase menyampaikan BNN RI juga gencar menginformasikan tentang narkoba melalui berbagai unggahan konten War On Drugs di media sosial yang dilihat oleh 19.195.803 viewer dan total like sebanyak 16.281.345 orang.
Dia pun mengeklaim layanan penyuluhan narkoba telah mampu melayani 7.537 permintaan masyarakat dengan total audiens sebanyak 1.847.034 orang.
Dia mengatakan BNN RI berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan indikator kinerja jumlah kabupaten atau kota berkategori "Tanggap Ancaman Narkoba" atau Kotan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News