GenPI.co - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar program kuliah kerja nyata (KKN) plus umrah.
KKN tersebut diselenggarakan di Jeddah dan Makkah. Tujuannya ialah mendukung pendidikan warga Indonesia di dua kota itu.
Terobosan UMY itu pun sempat viral di media sosial, seperti Twitter dan Instagram.
UMY sendiri mempunyai dua skema KKN, yakni reguler dan recovery Cianjur, Jawa Barat.
Sebanyak 2.663 mahasiswa UMY menjalani KKN pada tahun ini. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta mahasiswa KKN mempunyai dedikasi dan ilmu yang berguna bagi masyarakat.
“Makna terpenting KKN ialah semua mahasiswa belajar memahami komunitas,” kata Haedar sebagaimana dilansir laman resmi UMY, Sabtu (21/1).
Dia pun meminta para mahasiswa UMY yang menjalani KKN harus menjadi pemersatu.
“Jangan sampai kehadiran Anda di masyarakat yang berbeda bisa menimbulkan masalah,” ucap Haedar.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY Agung Danarto menjelaskan mahasiswa harus memberikan dedikasi dan pengkhidmatan terbaik kepada masyarakat.
Menurut dia, saat ini paradigma pembangunan Indonesia sudah mulai berubah.
“Tidak lagi terkonsentrasi di daerah perkotaan, tetapi mulai terdesentralisasi di daerah pedesaan,” kata Agung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News