Kebon Jahe, Kuburan Angker di Tengah Perumahan Pegawai Pertamina

27 September 2019 21:16

GenPI.co - Pada sebuah perumahan karyawan BUMN di Palembang, terdapat area kuburan tua yang angker. Karyawan BUMN sekitar kuburan sering mendengar suara tawa perempuan misterius tanpa diketahui asalnya dan itu berlangsung selama bertahun-tahun.

Sumatra Selatan adalah provinsi yang kaya dengan hasil alam, salah satunya adalah minyak bumi. Pada tahun 1880-an sumber minyak ditemukan di daerah Prabumulih dan sekitarnya, memicu industri pertambangan dan pengolahan minyak. Kilang untuk mengolah minyak akhirnya dibangun di daerah sebelah timur kota Palembang, tepatnya di kampung Plaju yang berada di tepi antara Sungai Musi.

Belanda membangun kilang minyak lengkap dengan perumahan karyawannya. Para warga Eropa pegawai perusahaan minyak Belanda BPM menetap di perumahan yang berada di samping kilang minyak. Warga Eropa yang meninggal dunia saat bertugas di Plaju konon dimakamkan di area di belakang perumahan BPM ini.

Setelah Indonesia merdeka, perumahan dan kilang ini diambil oleh Indonesia dan menjadi milik perusahaan minyak nasional bernama PN Permina, yang kelak menjadi PT Pertamina.


Salah satu rumah di Perumahan Pertamina Plaju bergaya arsitektur Indies (Foto: GenPI.co/ Robby Sunata)

Seiring perkembangan Pertamina, perumahan Pertamina Plaju pun ikut berkembang. Makam tua orang Belanda yang tadinya berada di bagian belakang perumahan kini bersebelahan dengan perumahan, bahkan hampir sepenuhnya dikelilingi oleh perumahan. Daerah makam tua itu akhirnya diberi nama Kebon Jahe dan dikenal angker.

Pemakaman tua Kebon Jahe dan perumahan karyawan pertamina berada dalam satu kompleks pemukiman yang sama dan hanya dipisahkan oleh jalan. Saat wilayah sekitarnya diubah menjadi perumahan, pemakaman ini tetap dipertahan dan menjadi daerah hijau.

Karyawan yang tinggal di sekitar makam dan anggota keluarga mereka kerap mendengar suara wanita menangis dari salah satu rumah yang berada di dekat makam. Rumah ini konon dibangun di masa perusahaan Belanda san ditempati oleh keluarga Eropa.

Menurut cerita yang beredar, pada masa Belanda, seorang wanita Eropa yang menghuni rumah itu melakukan bunuh diri. Dipercaya oleh warga bahwa jiwa si wanita tidak pernah meninggalkan rumah itu, satu-satunya rumah yang dia kenal di tanah yang jauh dari tempat asalnya di Eropa sana.

Baca juga:

Cerita Horor : Kisah Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi

Ini 5 Film Horor Terseram Indonesia, Jangan Nonton Sendirian Yah!

Selain suara wanita menangis, warga sekitar KeboN Jahe juga kerap mendengar suara wanita tertawa dari arah dalam pemakaman yang ditumbuhi ratusan pohon besar. Warga yang penasaran akhirnya mencoba mencari tahu dan berjalan masuk ke dalam pemakaman pada malamhari saat tawa misterius itu terdengar.

Setelah berjalan dalam gelap di antara puluhan makam tua, para warga merasa sumber makin dekat, sampai akhirnya mereka menoleh ke arah atas dan, melihat kuntilanak. Sekarang saat pegawai Pertamina di Kilang Plaju berkurang dan karyawan yang tersisa bisa memilih perumahan sendiri, rumah-rumah yang berhadapan langsung dengan pemakaman tua Kebon Jahe telah ditinggalkan. Jalanan pun sepi karena orang-orang lebih memilih melalui jalan yang lain.

Karyawan Pertamina datang dan pergi, suara tawa misterius masih tetap disini, di Kebon Jahe.

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co