Ribuan Guru Lulus Seleksi PPPK Kecewa dan Menangis, Tidak Ada Harapan

12 Maret 2023 09:00

GenPI.co - Ribuan Guru lulus passing grade (PG) hasil seleksi PPPK 2021 yang merupakan prioritas satu (P1) kecewa dan menangis.

Pasalnya, mereka tidak bisa diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Guru P1 Batal Penempatan PPPK Guru Dewi Nurpuspitasari kepada JPNN.com, Sabtu (11/3/2023).

BACA JUGA:  5 Manfaat Makan Bawang Bombai untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat

Menurut Dewi Nurpuspitasari, bahwa dari 250.300 guru yang lulus dan mendapatkan penempatan PPPK 2022, masih ada puluhan ribu P1 yang belum terakomodasi.

Ironinya, kata Dewi Nurpuspitasari, menjelang pengumuman PPPK guru 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membatalkan penempatan 3.043 P1.

BACA JUGA:  Jadwal Terbaru PPPK Guru 2022 Terbit, Honorer Jangan Sampai Salah Isi

Hal tersebut yang akhirnya mendorong guru P1 batal penempatan melakukan aksi damai di Kantor Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

"Tuntutannya ialah supaya Kemendikbudristek mengangkat mereka pada PPPK guru 2022," jelas Dewi Nurpuspitasari.

BACA JUGA:  Honorer Makin Semringah, 543.300 Guru Sukses Jadi ASN PPPK

Namun sayang sekali, setelah bertemu Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani, mereka kecewa berat.

"Kami memang diterima Dirjen Nunuk, tetapi apa yang disampaikan beliau membuat kami sangat kecewa bahkan menangis," jelas Dewi Nurpuspitasari kepada JPNN.com, Sabtu (11/3/2023).

Dewi Nurpuspitasari blak-blakan mengatakan bahwa Kemendikbudristek seolah lepas tangan dengan nasib 3.042 guru P1.

"Dibuktikan dengan pernyataan Dirjen Nunuk yang mengatakan tidak bisa membantu 3.043 P1 batal penempatan," ungkap Dewi Nurpuspitasari.

"Alasannya, Kemendikbudristek tidak punya kuasa mengambil kebijakan sendiri," sambungnya.

Dewi Nurpuspitasari mengaki makin kecewa, saat Dirjen Nunuk tidak bisa menjamin 3.043 P1 mendapatkan penempatan di PPPK 2023.

"Jangankan formasi PPPK 2022, untuk 2023 saja belum ada jaminan kami diberikan formasi. Alasannya, Dirjen Nunuk tergantung usulan pemda," beber Dewi Nurpuspitasari.

Selain itu, Dewi Nurpuspitasari juga kecewa karena penjelasan Kemendikbudristek soal penyebab pembatalan penempatan 3.043 P1 itu belum clear.

"Dirjen Nunuk hanya menyodorkan data yang dimilikinya, tetapi setelah dicek dengan data yang dimiliki P1 tidak berkesesuaian," ujar Dewi Nurpuspitasari.

Dewi Nurpuspitasari pun mengeklaim mereka memiliki data lengkap termasuk perankingan.

"Dari data versi P1 terbukti ada kejanggalan. Salah satunya, banyak formasi yang awalnya ada, tetapi tiba-tiba hilang. Ada formasi baru muncul, padahal sebelumnya tidak ada di pengumuman," jelas Dewi Nurpuspitasari.

Menurut Dewi Nurpuspitasari, dari penjelasan Dirjen Nunuk dan disandingkan dengan laporan P1 batal penempatan, seolah-olah ini ada kaitannya dengan pemda.

"Apakah pemda terlibat dalam pembatalan 3.043 P1? Kalau benar, kami semua sangat kecewa. Karena P2 dan P3 saja diakomodasi, mengapa kami tidak," kata Dewi Nurpuspitasari. (JPNN/GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co