GenPI.co - Penyidik Bumi PVMBG Anjar Heriwaseso menyebut masih ada potensi ancaman longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Anjar mengungkapkan ada beberapa tanda yang ditemukan timnya terkait masih adanya potensi bencana longsor tersebut.
“Kami lihat air sungai berubah warna menjadi kuning atau berlumpur saat hujan lebat. Itu patut diwaspadai,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (14/3).
Anjar mengaku ada informasi yang didapatkan dari warga di Serasan, mengenai beberapa titik bukit atau gunung yang mengalami keretakan.
Informasi seperti itu, menurut Anjar perlu diberitahukan kepada warga lainnya yang belum mengetahui supaya bisa melakukan antisipasi.
“Warga sebenarnya lebih mengenai daerahnya sendiri. Tinggal mitigasi bencananya,” tuturnya.
Anjar menyampaikan potensi bencana longsor yang berada di Pulau Serasan ini cukup tinggi, sehinga warga di daerah rawan harus waspada ketika curah hujan tinggi lebih tiga hari.
Dia menjelaskan pemicu dari bencana longsor di Pulau Serasan ini karena curah hujan dan faktor lain yang disebabkan manusia.
“Faktor lain itu, seperti adanya pemangkasan bukit karena bisa mengurangi kestabilan tanah,” ujarnya.
Anjar menyarankan supaya menutup retakan yang telah ada supaya bisa mencegah air hujan masuk ke dalamnya untuk upaya mitigasi.
“Upayakan jangan sampai air masuk ke dalam retakan. Warga bisa membuat jalur air menjauhkan dari retakan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News