GenPI.co - BPBD menyebut ada 13 potensi bencana di Provinsi Kalimantan Timur, termasuk banjir, gempa bumi dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Hari Kesuma mengatakan potensi bencana lainnya yakni banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, hingga kebakaran hutan dan lahan.
“Selanjutnya, kekeringan, tsunami, kegagalan teknologi, epidemi, wabah penyakit, likuefaksi serta pandemi Covid-19,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (22/3).
Dia mengaku untuk bencana yang paling banyak ditanganinya yakni banjir, banjir bandang, karhutla serta tanah longsor.
Agus mengungkapkan terdapat 2.980 peristiwa bencana pada periode 2018 sampai 2022 lalu. Di antaranya 970 kebakaran, 714 karhutla, 284 tanah longsor, 631 banjir.
Lalu sebanyak 35 putting beliung, 1 konflik, 84 kecelakaan sungai, 12 wabah penyakit, 3 gempa bumi dan tsunami, 2 abrasi. 54 orang tenggelam dan lainnya ada 190 kali.
Agus menyampaikan potensi utama bencana banjir dan tanah longsor yang termasuk hidrometeorologi maka diperlukan mitigasinya.
“Sesuai harapan Presiden Joko Widodo, berupa pengelolaan tata ruang serta izin pembangunan basisnya mitigasi bencana,” tuturnya.
Dia mengatakan mitigasi bisa dilakukan melalui fisik, seperti pembangunan sarana prasarana untuk mencegah daya rusak air.
“Sementara untuk pencegahan non fisik, seperti penyusunan dokumen, pengaturan, pembinaan, pengawasan serta pengendalian,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News