GenPI.co - Ketua Umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih blak-blakan soal nasib 62.465 guru P1 atau lulus passing grade (PG) tanpa formasi PPPK 2021/2022 yang belum jelas.
Heti Kustrianingsih membeberkan, bahwa kondisi saat ini cukup banyak pemerintah daerah (pemda) yang belum mengusulkan formasi PPPK guru 2023.
"P1 tanpa formasi PPPK guru 2021/2022 masih belum jelas. Kalau pun mengusulkan formasi jumlahnya masih sangat rendah," kata Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Rabu (17/5/2023).
Menurut catatan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) per 1 Mei 2023, usulan kebutuhan guru yang masuk dalam e-formasi belum mencapai 300 ribu.
"Angka tersebut jauh dari kebutuhan guru yang disiapkan Kemendikbudristek yang sekitar 600 ribu," jelas Heti Kustrianingsih.
Menurut Heti Kustrianingsih, seharusnya untuk memperjuangkan kesejahteraan guru honorer tidak butuh waktu yang panjang.
"Andai saja pemerintah mengutamakan guru lulus PG dituntaskan semuanya, tidak akan ada P1 lagi. Ini kebijakan berubah-ubah dan merugikan P1," beber Heti Kustrianingsih.
Heti Kustrianingsih mengungkapkan betapa panjangnya perjuangan mereka menjadi ASN PPPK.
"Mereka dites berkali-kali, lulus berulang-ulang, tetapi gagal juga terus menerus karena kebijakan selalu berubah," ujar Heti Kustrianingsih.
Heti Kustrianingsih mengibaratkan hati guru lulus PG itu seperti kaca yang setiap hari retak sedikit demi sedikit.
"Keseringan diberikan janji, tetapi status tidak berubah membuat guru honorer seolah mati rasa. Sampai berapa tahun lagi mereka harus menunggu." kata Heti Kustrianingsih. (JPNN/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News