GenPI.co - Warga diimbau untuk mengikat anjing peliharaan seiring dengan ditetapkannya KLB rabies di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata dr Asep Purnama mengimbau supaya warga juga menghindari kontak dengan anjing untuk mencegah laju penularan virus rabies.
“Ikat dan hindari anjing dulu. Sudah ada kejadian anak digigit anjing yang tak diikat,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (26/5).
Kejadian luar biasa rabies untuk di wilayah Sikka telah ditetapkan. Ketersediaan vaksin pun sangat terbatas di Flores dan Lembata.
Stok yang sangat terbatas ini membuat vaksinasi hewan penular rabies (HPR) khususnys jenis anjing harus dilakukan secara bertahap.
Asep pun meminta supaya anjing peliharaan yang belum mendapatkan giliran vaksin supaya diikat.
“Anjing tidak akan tertular rabies ketika diikat. Jika tertular pun, tidak akan menggigit karena sudah diikat,” tuturnya.
Menurut Asep, dengan status KLB rabies ini maka seluruh anjing sudah patut dicurigai sudah tertular rabies.
Asep mengingatkan kepada warga mengenai adanya balita yang meninggal dunia setelah digigit anjing peliharaannya.
“Kita tidak tahu kapan gejala rabies akan muncul pada anjing dan secara tiba-tiba agresif mengigit,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News