Di antara sejumlah destinasi digital besutan Generasi Pesona Indonesia (GenPI), Pasar Tahura Lampung termasuk yang paling eksis. Destinasinya punya udara yang segar. Kulinernya lengkap dan lezat. Selain itu, ada juga spot favorit. Yaitu makan di tengah sungai. Spot ini sangat viral di media sosial.
Pasar Tahura yang ada di Desa Hurun, Hanura, Pesawaran, Lampung, adalah pioner destinasi digital di Sai Bumi Ruwa Jurai. Nah, pada 22-23 Maret nanti, masyarakat memiliki kesempatan untuk menikmati pasar ini dengan cara yang anti mainstream. Di tanggal itu, Pasar Tahura akan buka lapak di Bali. Yup, Pasar Tahura akan hadir pada Rakornas Pariwisata I di Pulau Dewata.
“Walau berada di Pulau Dewata, Pasar Tahura tetap menghadirkan pernak pernik yang ikonik dengan kondisi yang sesungguhnya,” tutur Rizki Ewok, juragan Pasar Tahura, Selasa (20/3).
Dengan kata lain, atmosfer pasar yang dibesut GenPI Lampung ini tidak akan hilang. Suasana di Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman akan mereka pindahkan. “Dan bisa dirasakan sensasinya oleh seluruh masyarakat Indonesia,” sambung Rizki.
Namun, Pasar Tahura tidak hadir sendirian di Bali. Sejumlah pasar digital hasil kreativitas GenPI di berbagai daerah juga akan dihadirkan.
“Selain kami, juga hadir pasar-pasar digital lain. Pasar-pasar yang juga menjadi atraksi wisata baru dan unggulan di beberapa daerah. Seperti Pasar Karetan di Kendal yang jadi pioneer pasar digital di Indonesia. Lalu ada Pasar Pancingan, Pasar Kaki Langit, Pasar Bababoentjit, Pasar Siti Nurbaya dan Pasar Mangrove,” terangnya.
Pasar-pasar digital hasil kreativitas anak-anak muda Genpi ini memang luar biasa. Mereka mampu menghadirkan tempat wisata lengkap. Tidak hanya itu, pasar-pasar digital ini juga turut menggerakkan ekonomi masyarakat kecil.
Keunggulan pasar digital besutan GenPI ada pada berbagai atraksi kekinian. GenPI juga menyediakan banyak spot untuk berselfie. Dan pastinya sangat instagramable. Tapi, GenPI juga selalu melibatkan warga setempat dalam tata kelolanya.
Misalnya dalam penyediaan kuliner yang ditampilkan. Lalu juga pada sanggar-sanggar seni dan budaya. Sehingga kehadiran spot ini benar-benar terasa manfaatnya. Harapannya tentu masyarakat akan meningkat taraf kesejahteraanya dan mandiri dalam ekonominya.
Kesuksesan GenPI menghadiran banyak destinasi digital direspons sangat positif oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri asal Banyuwangi ini bahkan mengimbau daerah-daerah lain untuk menghadirkan destinasi zaman now ini.
“Bagi daerah-daerah yang ingin punya Destinasi Digital, silakan..! Terbuka untuk semua daerah, yang ingin memberdayakan potensi wilayahnya dengan pariwisata. Silakan berdayakan GenPI, Generasi Pesona Indonesia. Anak-anak muda yang hidupnya 70% eksis di dunia maya. Dan ingat, 70% travellers kita sudah menggunakan digital untuk look, book, pay,” tuturnya.
Namun, Menpar mengingatkan jika destinasi digital tidak boleh sembarangan. Ada fasilitas yang wajib dimiliki.
“Fasilitas apa yang juga wajib ada di Destinasi Digital GenPI? Selain spot selfie yang fotogenik, tentunya harus ada Wifi, agar mereka yang sedang kopi darat bisa live report, live Facebook, live Insta Story, video call, upload foto dan video, dan terkoneksi dengan internet. Kemudian colokan listrik, antisipasi powerbank yang memenuhi di tas mereka habis baterai,” ujar Menteri Arief.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News