Era digital boleh saja telah menjadi bagian dari keseharian generasi jaman now. Semuanya serba digital dan begitu mudah diakses melalui ponsel pintar.
Buku pun bergeser ke format digital . Ada ePub, eBook dan jenis-jenis lainnya. Ringkas sudah pasti. Proses digitalisasi memungkinkan kita untuk membawa ratusan buku di dalam saku kita.
Meski demikian, buku dalam bentuknya yang sejati tak lantas dilupakan. Tengok saja, Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) 2018 yang diselenggarakan oleh Ikatan penerbit Indonesia (IKAPI), begitu ramai dipenuhi pengunjung.
Baca juga: Berburu Buku Diskonan di Zona Kalap IIBF 2018
IIBF dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Diurasinya empat hari, dari tanggal 12 hingga 16 September 2018. Pameran buku yang buka pukul 09:00 – 21:00 WIB digelar secara gratis dan terbuka untuk umum.
Ketua Panitia IIBF 2018 Amalia B. Safitri mengungkapkan, IIBF bertujuan menjadi hub bagi peredaran buku di kawasan ASEAN. Kegiatan lainnya adalah menjual copyright dari Indonesia ke luar negeri atu sebaliknya
“Ada 17 negara yang jadi peserta dipameran IIBF kali ini,”tutur Amalia.
Bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), IKAPI menghadirkan puluhan penerbit dari 17 negara untuk berpartisipasi dalam IIBF 2018. Negara-negara tersebut antara lain Arab Saudi, Australia, Inggris, Tiongkok, Maroko, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Turki, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), Thailand, Tunisia, dan Jerman
Buku-buku dari penerbit luar negeri ini ditempatkan di area Plennary Hall. Sementara penerbit lokal dikumpulkan di Cendrawasih Room.
Kegiatan IIBF 2018 tak melulu penjualan buku. Ada lebih dari 100 kegiatan yang bertema literasi, pendidikan dan kebudayaan, seperti seminar, talkshow, peluncuran buku dll .
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News