Mengulik Keberagaman di Wonosobo Lewat Program Jelajah Toleransi

GenPI.co - Lantaran toleransi yang tinggi, Wonosobo layak disebut miniatur Indonesia. Fakta itu membuat Wonosobo dipilih sebagai salah satu kota dalam program Jelajah Toleransi. Program tersebut diinisiasi oleh Toleransi.id, Indika Foundation, UNDP dan PBB.  

Program Jelajah Toleransi di  Wonosobo diikuti oleh 15 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selama 5 hari (30/9-5/10), mereka mempelajari bagaimana proses kehadiran toleransi  di kota itu.

“Kami dihimpun dalam Jelajah Toleransi. Konsentrasinya di pendampingan, contra extremism dan juga toleransi. Teman-teman yang mendaftar, diseleksi dan hanya diambil 50 peserta dari lintas kampus. Dibagi ke 5 kota, salah satunya Wonosobo. Yang lainnya ada Ambon, Pos, Batu Malang dan juga Panagndaran,” jelas Ketua Tim Wonosobo, Rama Zatria Galih Panuntun.

Baca juga: Di CTM, Anas Cerita Ubah Desa Santet jadi Desa Internet

Wonosobo dianggap menjadi salah satu daerah yang menarik dipelajari, di tengah ramainya kasus intoleran di Indonesia. Rama menambahkan bahwa hasil yang sudah didapat akan diwujudkan lewat berbagai konten literasi yang kreatif. Harapannya dari 10 konten dari tiap kota akan digunakan untuk menyebarkan konten positif seputar toleransi.

“Tim Jelajah Toleransi menemukan bahwa unsur kebudayaan bisa menyatukan berbagai perbedaan di Wonosobo. Kemarin kami mengunjungi tokoh-tokoh budaya, lalu ke desa wisata Giyanti, desa Anggrunggondok, Masjid Al Manshur Kauman, Gereja Kristen Jawa, Klenteng Hook Hoo Bio dan Yayasan Katolik Dena Upakara,” tutur Rama.

Ditambaahkannya, kelompoknyajuga mengunjungi komunitas rumah seni yang mengangkat bundengan yaitu Woohoo Art space.

Baca juga: JRR: Menerabas Setapak Ektrem Sambil Menikmati Pesona Alam Rohul

Rama menyayangkan kunjungan yang terlampau singkat di Wonosobo.  Menurut ia dan anggota kelompoknya, Wonosobo merupakan representasi dari Indonesia dan juga bagaimana toleransi bisa tumbuh dengan baik.

“Kisah-kisah toleransi selalu menarik, seperti kisah bangkitnya toleransi di beberapa daerah dan juga inspirasi yang datang dari daerah yang selalu kondusif seperti Wonosobo,” pungkasnya.