GenPI.co - Sukarelawan Wanita Nelayan Ganjar menggelar pelatihan membuat keripik sukun bukan tanpa alasan.
Diketahui, para simpatisan Ganjar Pranowo itu memanfaatkan daerah pesisir yang memiliki ragam potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, mulai dari komoditas kelautan dan perikanan, pertanian serta perkebunan.
Berangkat dari hal tersebut, Wanita Nelayan Ganjar melatih istri-istri pelaut di Pangandaran mengolah salah satu hasil bumi, yakni sukun menjadi sebuah produk camilan berkualitas.
Wanita Nelayan Ganjar juga membangun rumah produksi keripik sukun untuk menstimulasi kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (22/7).
Sukun merupakan salah satu buah yang populer dan mudah ditemukan. Selain enak, buah yang memiliki nama ilmiah Artocarpus Altilis ini juga kaya akan nutrisi.
"Wanita Nelayan Sadulur Ganjar melatih para istri nelayan untuk membuat keripik sukun karena di desa Legokjawa banyak sekali yang menanam tanaman sukun," ucap Sekretaris Wanita Nelayan Sadulur Ganjar Legokjawa, Ai Siti Rohimah, dari rilis yang diterima GenPI.co, Minggu (23/7).
Rumah produksi itu dilengkapi sejumlah perlengkapan dapur seperti kompor, wajan, alat peniris minyak, dan lainnya sehingga diharapkan menjadi pusat produktivitas pembuatan keripik sukun dengan menyerap tenaga kerja ibu-ibu setempat.
Keripik sukun nantinya bakal dibungkus menggunakan desain dan model kemasan yang telah disediakan agar produk ini mampu menarik minat konsumen.
Wanita Nelayan Ganjar juga menyiapkan ketersediaan pasar untuk memasarkan produk tersebut.
Dia berharap, produk olahan ini bisa menjadi daya tarik bagi para pelancong yang tengah menghabiskan momen liburan dan hasil penjualannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Betul sekali, dengan adanya bantuan rumah produksi keripik sukun itu mudah-mudahan bisa menyerap tenaga-tenaga dan juga terutama bisa menambah ekonomi istri-istri nelayan," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News