GenPI.co - BMKG memberikan penjelasan mengenai suhu dingin di Bali mencapai 20 derajat Celcius beberapa waktu belakangan ini.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan kondisi itu dipengaruhi adanya pergerakan angin dari Australia.
“Pada periode Juni, Juli dan Agustus muncul monsoon Australia,” katanya dikutip dari Antara, Senin (31/7).
Fenomena tersebut merupakan angin yang berembus dari Australia saat musim dingin yang menuju ke Asia melalui Indonesia.
Kondisi itu menyebabkan adanya gradien tekanan yang menimbulkan suhu rendah saat musim kemarau di Jawa, Bali, NTB dan NTT.
Pemantauan terkait suhu di Bali ini dilakukan di beberapa stasiun oleh BBMKG Wilayah III Denpasar, di antaranya di Ngurah Rai, Sanglah, Kahang-Kahang dan negara.
Wiryajaya mengungkapkan faktor lain yang menyebabkan suhu rendah di Bali yakni adanya gerak semu Matahari.
Gerak semu Matahari ini menimbulkan suhu di Australia dan laut di sekitarnya mengalkami suhu maksimum bagian utara Bumi.
Wiryajaya menyampaikan atas faktor itu, udara dingin yang menyelimuti wilayah Australia pun juga mendorong terjadinya suhu dingin di Indonesia.
“Sedangkan puncak musim kemarau di Bali diperkirakan terjadi pada Juli sampai Agustus 2023. Langit akan jarang ditutupi awan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News