GenPI.co - Para srikandi PT PLN (Persero) berbagi kisah dan pengalaman mengaliri listrik ke pelosok Nusantara yang menantang.
Engineer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tenggara (UP2K Sultra), Saripa memiliki cerita tersendiri saat bertugas di Desa Nesowi, Konawe.
Perempuan 26 tahun ini harus menerjang jalanan lumpur dan genangan air yang dalam.
"Perjuangan untuk sampai di lokasi itu luar biasa. Tidak jarang mobil yang kami tumpangi terjebak lumpur," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/8/2023).
Menempuh jarak hingga 178 km itu tidak membuat Saripah menyerah. Pengalaman yang mengesankan dan sukar dilupakan baginya.
Dia bersama tim bersyukur dapat menyalurkan listrik PLN ke masyarakat di Nesowi meski harus melalui medan yang berat.
Perjalanan delapan jam berkendara dari Kota Kendari tidak seberapa jika dibanding perjuangan kemerdekaan para pejuang republik ini.
"Sudah menjadi perjuangan kita pula untuk menerangi seluruh pelosok negeri termasuk daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal)," tuturnya.
Para srikandi PLN terus berkarya dan berperan aktif dalam melistriki daerah 3T di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Pengalaman lain diungkapkan oleh srikandi PLN bernama Shila (28) yang bertugas di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Makassar.
Shila menjadi salah satu motor penggerak donasi karyawan dalam program "Light Up The Dream", yakni program bantuan untuk warga kurang mampu agar tetap dapat menikmati layanan listrik sendiri.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin memaparkan, dari total 1.402 pegawai PLN UID Sulselrabar, persentase pegawai perempuan mencapai 20 persen.
"Semangat kami adalah terus meningkatkan rasio elektrifikasi di Sulselrabar. Kami mendukung srikandi PLN untuk ambil bagian dan peranan penting dalam mewujudkan akses listrik untuk seluruh masyarakat," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News