GenPI.co - Penindasan dapat menimbulkan dampak buruk dan tidak baik utnuk kesehatan mental seseorang.
Para pelaku kekerasan dan penindas tidak akan "keluar dari situasi tersebut". Mereka terus-menerus menindas pasangan, kolega, teman, dan tetangganya, sehingga meninggalkan bekas luka.
Menyaksikan tindakan seorang penindas atau seseorang yang ditindas bisa jadi terasa tidak nyaman dan bahkan menakutkan, sehingga membuat kita tidak ingin terlibat.
Tapi menjadi penonton yang diam saja lebih buruk. Ini sebenarnya mendukung pelaku intimidasi.
Kita semua dapat memilih untuk menjadi "penjunjung tinggi" dan secara aktif berupaya menghentikan penindasan dan mendorong lingkungan yang positif.
Mengembangkan empati
Memahami dan berbagi perasaan orang lain adalah landasan empati dan membantu kamu memahami pengalaman dan emosi seseorang yang menjadi target penindasan.
Empati tidak hanya membantu dalam memahami gawatnya situasi tetapi juga dalam menemukan cara-cara sensitif untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendidikan adalah kuncinya
Bekali diri kamu dengan pengetahuan tentang dampak bullying. Memahami dampak psikologis dan fisik yang ditimbulkan oleh penindasan terkadang dapat memberikan motivasi untuk menentang penindasan.
Mendidik orang lain di sekitar kamu juga dapat membantu menciptakan komunitas yang jujur. Mempelajari motivasi penindasan juga dapat membantu.
Mendorong Pelaporan
Dorong individu untuk melaporkan kejadian penindasan kepada guru, orang tua, orang dewasa yang dipercaya, atau supervisor daripada melawan.
Pelaporan tidak hanya membahas insiden tertentu namun juga membuat administrator sekolah dan orang tua sadar akan frekuensi peristiwa intimidasi.
Pengetahuan ini dapat menerapkan mekanisme formal yang dapat mengatasi penindasan secara lebih sistematis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News